Penjual Takjil di Lombok Tengah Diminta Hindari Bahan Kimia Berbahaya
Dinas Kesehatan Lombok Tengah mengimbau para penjual takjil untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin dan boraks demi keamanan dan kesehatan konsumen selama Ramadhan.

Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah mengeluarkan imbauan penting kepada para penjual takjil dan pelaku UMKM makanan dan minuman. Imbauan tersebut menekankan larangan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk yang mereka jual. Hal ini dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat selama bulan puasa, di mana konsumsi takjil meningkat signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Suardi, menyampaikan imbauan tersebut pada Kamis, 27 Februari 2024. Beliau menegaskan pentingnya menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya seperti formalin dan boraks dalam pembuatan takjil. "Kami mengingatkan seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah produk makanan dan minuman, agar tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin dan boraks pada makanan atau takjil yang dijual selama Ramadhan," tegas Suardi.
Langkah ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk memastikan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat Lombok Tengah. Meningkatnya jumlah penjual takjil selama Ramadhan membuat pengawasan menjadi lebih krusial. Pemerintah daerah menyadari potensi risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga tindakan pencegahan ini dianggap sangat penting.
Pengawasan Intensif Selama Ramadhan
Dinas Kesehatan Lombok Tengah tidak hanya mengandalkan imbauan, tetapi juga akan meningkatkan pengawasan dan pengecekan terhadap produk makanan dan minuman yang dijual, baik di pasar tradisional maupun modern. Kerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga akan dilakukan untuk memastikan efektivitas pengawasan tersebut. "Bersama petugas BPOM pihak tetap turun ke pasar tradisional dan modern untuk mengecek kandungan makanan yang dijual kepada masyarakat, baik itu sebelum puasa maupun saat Ramadhan. Saat Ramadhan juga kami akan turun melakukan pengawasan dan pengecekan takjil yang dijual," jelas Suardi.
Pengawasan yang lebih intensif ini akan difokuskan selama bulan Ramadhan. Tim pengawas akan secara aktif memantau pusat-pusat penjualan takjil di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi masyarakat selama bulan puasa.
Suardi menekankan komitmen pemerintah daerah untuk menindak tegas para pedagang yang kedapatan menggunakan bahan kimia berbahaya dalam produknya. "Jika kemudian ditemukan ada pedagang yang menjual makanan mengandung bahan kimia berbahaya, kami akan melakukan peringatan dan penindakan tegas berupa penyitaan dan pemusnahan barang," tegasnya. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat.
Bahaya Formalin dan Boraks
Produk makanan rumahan sering menjadi sasaran pengawasan karena seringkali menggunakan bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks. Kedua bahan kimia ini memang efektif untuk mengawetkan makanan dan memperpanjang masa simpannya, tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. "Formalin dan boraks dimanfaatkan sebagai pengawet agar makanan bertahan lama," ungkap Suardi.
Penggunaan formalin dan boraks dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit kronis yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi para penjual takjil untuk menghindari penggunaan bahan-bahan tersebut dan mengutamakan bahan-bahan alami dalam pembuatan takjil.
Imbauan dari Dinas Kesehatan Lombok Tengah ini diharapkan dapat dipatuhi oleh seluruh penjual takjil dan pelaku UMKM makanan dan minuman di wilayah tersebut. Kerjasama antara pemerintah, BPOM, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat selama bulan Ramadhan.
Dengan adanya pengawasan yang ketat dan tindakan tegas terhadap pelanggar, diharapkan masyarakat Lombok Tengah dapat menikmati bulan Ramadhan dengan aman dan sehat, tanpa khawatir akan bahaya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.