Pesisir Barat Kembali Pasang Jebakan Harimau Sumatra
BPBD Pesisir Barat menambah tiga perangkap untuk mengatasi konflik harimau dengan manusia setelah ditemukan jejak harimau di dekat pemukiman warga.
![Pesisir Barat Kembali Pasang Jebakan Harimau Sumatra](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170101.891-pesisir-barat-kembali-pasang-jebakan-harimau-sumatra-1.jpg)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, kembali memasang perangkap untuk menangkap harimau Sumatra. Langkah ini diambil setelah ditemukannya jejak harimau di sekitar permukiman warga, meningkatkan kekhawatiran akan konflik antara manusia dan satwa dilindungi tersebut. Tiga lokasi di Pesisir Barat kini telah dipasangi perangkap, sebagai upaya pencegahan yang proaktif.
Upaya Penangkapan Harimau Sumatra
Sekretaris BPBD Pesisir Barat, Hermansyah, menjelaskan bahwa penambahan perangkap ini bertujuan untuk mencegah konflik lebih lanjut antara harimau dan manusia. "Total hingga saat ini kandang jebak yang kita pasang ada tiga lokasi," kata Hermansyah saat dihubungi dari Lampung Selatan. "Kemarin kita pasang lagi untuk menangkap satwa dilindungi itu agar konflik harimau dengan manusia di Pesisir Barat ini dapat teratasi, dan tidak menimbulkan korban jiwa."
Penambahan perangkap ini dipicu oleh temuan jejak harimau di wilayah perkampungan dan perkebunan warga. Hal ini menunjukkan bahwa harimau masih berkeliaran di dekat pemukiman, meningkatkan risiko interaksi berbahaya antara manusia dan hewan buas tersebut. Oleh karena itu, langkah antisipasi segera dilakukan untuk meminimalisir potensi konflik.
Kerja Sama Antar Instansi
Pemasangan perangkap ini merupakan kerja sama berbagai pihak. Hermansyah menjelaskan bahwa tim gabungan terdiri dari anggota TNI, Polri, BPBD, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pemerintah desa dan kecamatan, serta masyarakat setempat. Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan terkoordinasi.
Salah satu lokasi penambahan perangkap berada di atas Tulung Relom Way Suluh. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada temuan banyak bekas tapak harimau di perkebunan dekat perkampungan Way Suluh. Perangkap tersebut dibuat sendiri oleh BPBD dan dipasang bersama TNI, Polri, BKSDA, dan pihak terkait lainnya. Proses pemasangan melibatkan berbagai keahlian dan sumber daya untuk memastikan efektivitasnya.
Lokasi Strategis dan Imbauan kepada Masyarakat
Perangkap-perangkap tersebut dipasang di lokasi-lokasi strategis, yaitu tempat-tempat di mana harimau sering terlihat atau ditemukan jejaknya. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan peluang penangkapan dan memindahkan harimau ke habitat yang lebih aman. Pemilihan lokasi ini didasari oleh data dan informasi yang dikumpulkan oleh tim gabungan.
Hermansyah juga menambahkan bahwa pemasangan perangkap ini bertujuan untuk mengevakuasi harimau Sumatra yang beberapa hari terakhir sering muncul di daerah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk melindungi baik keselamatan warga maupun kelestarian harimau itu sendiri. Evakuasi akan dilakukan setelah harimau berhasil ditangkap.
Sebagai langkah pencegahan, Hermansyah mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di sekitar lokasi perangkap. Masyarakat disarankan untuk membatasi waktu bekerja di kebun dan menghindari aktivitas di malam hari. Imbauan ini penting untuk mengurangi risiko kontak langsung antara manusia dan harimau.
Kesimpulan
Penambahan perangkap harimau di Pesisir Barat merupakan langkah penting dalam upaya mencegah konflik antara manusia dan satwa liar. Kerja sama antar instansi dan partisipasi masyarakat sangat krusial dalam keberhasilan upaya ini. Semoga langkah ini dapat melindungi baik keselamatan warga maupun kelestarian populasi harimau Sumatra.