Petani Kulon Progo Diminta Tunda Jual Gabah di Bawah HPP
Dinas Pertanian Kulon Progo mengimbau petani untuk menahan penjualan gabah jika harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500/kg, sementara Bulog masih berupaya meningkatkan serapan gabah dari petani.

Kulon Progo, 19 Januari 2024 - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghimbau para petani setempat untuk tidak terburu-buru menjual gabah mereka jika harga pasar berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Saat ini, HPP gabah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Imbauan ini dilontarkan menyusul ditemukannya harga gabah di pasaran yang berada di bawah HPP.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Drajad Purbadi, mengungkapkan harapannya agar para petani tetap optimis meskipun harga gabah saat ini kurang menguntungkan. Drajad berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih kepada para petani dalam hal penyerapan hasil panen gabah mereka. Pihaknya mengaku belum menerima laporan terkait serapan gabah petani oleh Bulog.
Terkait harga gabah yang rendah, Drajad menjelaskan bahwa telah dilakukan pertemuan antara Bulog dan Kementerian Pertanian setelah muncul laporan harga gabah di bawah HPP. Pertemuan tersebut bertujuan untuk memastikan penyerapan gabah dan beras dari petani Kulon Progo berjalan lancar dan sesuai harapan.
Kulon Progo dikenal sebagai daerah surplus beras, dengan rata-rata surplus mencapai 50 ribu ton per tahun. Ketahanan pangan di Kulon Progo, khususnya untuk beras, dinilai cukup baik. Kondisi ini menjadi modal penting dalam menghadapi fluktuasi harga gabah.
Sementara itu, Komisi II DPRD Kulon Progo melakukan kunjungan lapangan ke gudang Bulog Triharjo. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stok beras menjelang bulan puasa dan Lebaran 2025 aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan laporan Bulog DIY, stok beras di Bulog Subdivre Triharjo dinyatakan aman.
Komisi II juga menanyakan terkait serapan gabah dan beras oleh Bulog di Kulon Progo. Bulog Subdivre Triharjo melaporkan telah menyerap beras dari petani sebesar 16 persen atau 941 ton dari total kapasitas gudang sebesar 2.800 ton. Pihak Komisi II berharap Bulog dapat meningkatkan jumlah penyerapan gabah dan beras dari petani Kulon Progo.
Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo, Sunarwan, menjelaskan bahwa kendala utama penyerapan gabah dan beras oleh Bulog adalah kriteria yang ditetapkan. Komisi II telah meminta Bulog DIY untuk meningkatkan kembali penyerapan beras dari petani Kulon Progo, mengingat produktivitas beras di Kulon Progo pada Maret-April 2024 mencapai 24 ribu ton. Dengan mempertimbangkan kebutuhan per kapita penduduk Kulon Progo, diharapkan penyerapan beras petani dapat ditingkatkan.
Sunarwan menekankan pentingnya kesejahteraan petani. Pemerintah telah menetapkan HPP, dan diharapkan dapat menjamin kesejahteraan para petani. Penyerapan gabah dan beras oleh Bulog secara maksimal akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani Kulon Progo.
Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo, Nasib Wardoyo, juga turut menyoroti peran Bulog dalam memasok pangan nasional, khususnya di Kulon Progo. Ia meminta agar proses penyerapan gabah dan beras dilakukan dengan baik, prosedural, dan memperhatikan kualitas. Wardoyo menyayangkan kualitas beras Bulog yang selama ini dianggap kurang baik dibandingkan beras petani.