Polda Sultra Bekuk Empat Penyelundup Ribuan Liter BBM dan Elpiji di Konut
Polda Sulawesi Tenggara menangkap empat pelaku penyelundupan ribuan liter BBM jenis Pertalite dan ratusan tabung elpiji di Konawe Utara yang akan dijual di Morowali dengan harga di atas HET.

Polisi mengungkap kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara. Empat orang ditangkap karena menyelundupkan ribuan liter pertalite dan ratusan tabung elpiji. Penangkapan ini menjadi bukti keseriusan pihak berwajib dalam memberantas kejahatan ekonomi yang merugikan negara.
Kronologi Penangkapan
Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sultra berhasil membekuk empat tersangka, masing-masing berinisial SHR, SND, ER, dan YS. Penangkapan dilakukan berdasarkan empat laporan polisi berbeda. SHR ditangkap pada Minggu (9/2) pukul 09.50 WITA di Jalan Poros Trans Sulawesi, Desa Watukila, Kecamatan Lasolo, Konut. Barang bukti yang diamankan berupa 139 jerigen berukuran 35 liter, berisi total 4.170 liter pertalite. Menurut pengakuan SHR, BBM tersebut berasal dari Kolaka dan akan dijual di Morowali, Sulawesi Tengah, dengan harga Rp400.000 per jerigen.
Pada hari dan lokasi yang sama, namun dengan waktu berbeda (pukul 06.50 WITA), SND ditangkap di Desa Wanggudu, Konut. SND kedapatan memiliki 230 tabung elpiji 3 kg yang berasal dari pangkalannya di Kecamatan Besilutu, Konawe. Elpiji tersebut juga ditujukan untuk dijual di Morowali dengan harga Rp40.000 per tabung, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Di waktu dan lokasi yang sama dengan SND, ER juga ditangkap. Ia memiliki 228 tabung elpiji 3 kg yang juga berasal dari pangkalan YS di Kecamatan Besulutu, Konawe, dan akan dijual di Morowali dengan harga di atas HET.
Motif dan Pasal yang Dikenakan
Para pelaku termotivasi oleh keuntungan yang lebih tinggi di Morowali. Mereka menjual BBM dan elpiji di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang atas Perubahan Ketentuan Pasal 55 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar.
Kasus ini menunjukkan adanya praktik penyelundupan BBM dan elpiji yang merugikan negara dan masyarakat. Harga jual yang lebih tinggi di Morowali menjadi daya tarik bagi para pelaku untuk melakukan penyelundupan. Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik ilegal ini.
Dampak Penyelundupan BBM dan Elpiji
Penyelundupan BBM dan elpiji berdampak buruk pada perekonomian dan stabilitas harga di daerah. Pasokan BBM dan elpiji yang terbatas akibat penyelundupan dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran. Hal ini merugikan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada BBM dan elpiji bersubsidi.
Selain itu, penyelundupan juga dapat mengancam keamanan energi nasional. Pemerintah telah menetapkan HET untuk BBM dan elpiji bersubsidi agar terjangkau oleh masyarakat. Penyelundupan BBM dan elpiji mengacaukan sistem distribusi dan menyebabkan kerugian finansial bagi negara.
Kesimpulan
Penangkapan empat pelaku penyelundupan BBM dan elpiji di Konut merupakan langkah penting dalam penegakan hukum dan perlindungan kepentingan masyarakat. Polda Sultra perlu terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap praktik ilegal ini agar ketersediaan BBM dan elpiji tetap terjaga dan harga tetap stabil. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi pihak lain untuk tidak melakukan tindakan serupa karena akan berhadapan dengan hukum.