Polisi Malaysia Tangkap WNI Terkait Penembakan oleh APMM: Satu Korban Stabil
Kepolisian Malaysia menangkap seorang WNI terkait penembakan dua WNI oleh petugas APMM pada 24 Januari; satu korban kini stabil, sementara yang lain masih dirawat intensif.
Seorang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Malaysia terkait insiden penembakan terhadap dua WNI oleh petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada 24 Januari lalu. Penangkapan ini dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada 1 Februari. Peristiwa tersebut terjadi di perairan Malaysia, menambah ketegangan hubungan kedua negara.
Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu, Judha Nugraha, menjelaskan WNI yang ditangkap memasuki Malaysia menggunakan visa turis. Saat ini, yang bersangkutan membantu penyelidikan kepolisian Selangor. Meskipun belum ada notifikasi resmi, KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk meminta akses kekonsuleran dan penjelasan terkait penangkapan tersebut.
KBRI Kuala Lumpur telah bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Selangor pada 31 Januari. Pihak kepolisian berkomitmen melakukan penyelidikan menyeluruh, cepat, dan transparan, termasuk menyelidiki keterlibatan petugas APMM. Salah satu pasal dalam Akta Senjata Api Malaysia digunakan untuk menyelidiki dugaan kesalahan penggunaan senjata oleh petugas APMM. Sebagai bagian dari penyelidikan, petugas APMM yang bertugas saat kejadian telah dibebastugaskan sementara.
APMM menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan pihak kepolisian Malaysia dalam proses investigasi. Terkait kondisi korban, salah satu WNI yang sebelumnya kritis kini telah stabil dan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Kemlu RI telah menginformasikan kondisi korban asal Aceh tersebut kepada keluarganya. Korban lainnya masih dirawat intensif dan identitasnya belum terverifikasi sepenuhnya.
Dua WNI lainnya yang berasal dari Riau telah dinyatakan sembuh dan saat ini tengah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Kasus ini menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam penanganan kasus yang melibatkan warga negara asing. Kecepatan dan transparansi investigasi diharapkan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kemlu RI terus memantau perkembangan kasus dan memberikan dukungan penuh kepada WNI yang terlibat.
Penanganan kasus ini melibatkan kerja sama erat antara Kemlu RI, KBRI Kuala Lumpur, dan otoritas Malaysia. Proses hukum di Malaysia akan menentukan langkah selanjutnya. Perkembangan terkini mengenai investigasi dan kondisi para korban akan terus dipantau dan diinformasikan kepada publik. Pemerintah Indonesia berharap agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya koordinasi antara lembaga penegak hukum kedua negara untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Semoga proses hukum yang sedang berjalan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Kita berharap kerja sama yang baik antara Indonesia dan Malaysia akan terus berlanjut untuk memastikan perlindungan WNI di luar negeri.