Polres Pasaman Barat Sukses Panen Jagung di Lahan Tidur, Inspirasi Ketahanan Pangan Nasional
Polres Pasaman Barat berhasil memanen jagung dari lahan tidur seluas satu hektare, menginspirasi pemanfaatan lahan kosong untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat, berhasil memanen jagung perdana dari lahan tidur seluas satu hektare di belakang kantornya. Panen yang dilakukan pada Kamis, 15 Mei 2023 ini, merupakan wujud nyata dukungan Polres Pasaman Barat terhadap program ketahanan pangan nasional dan instruksi Kapolri terkait pemanfaatan aset Polri yang belum produktif. Kegiatan ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? Polres Pasaman Barat memanen jagung; Siapa yang terlibat? Polres Pasaman Barat dan masyarakat; Di mana? di lahan tidur seluas satu hektare di belakang kantor Polres Pasaman Barat; Kapan? Kamis, 15 Mei 2023; Mengapa? untuk mendukung ketahanan pangan dan memanfaatkan aset; Bagaimana? dengan menanami lahan tidur dengan jagung.
Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menyatakan bahwa hasil panen jagung cukup memuaskan. "Hari ini kita melakukan panen perdana jagung di lahan satu hektare ini dengan hasilnya cukup memuaskan," ujar AKBP Agung Tribawanto. Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan merupakan langkah nyata dalam mendukung program swasembada pangan nasional menuju Indonesia Emas.
Lebih lanjut, AKBP Agung Tribawanto berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada. "Kalau lahan milik Polres Pasaman Barat saja bisa kita ubah jadi sumber pangan, mestinya lahan-lahan kosong yang ada di pemukiman masyarakat juga bisa dimanfaatkan. Harapannya, langkah ini bisa jadi inspirasi," tambahnya. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui pengelolaan lahan pekarangan yang optimal.
Sukses Panen Perdana Jagung dan Dampaknya
Panen jagung perdana di lahan tidur milik Polres Pasaman Barat memberikan dampak positif yang signifikan. Program ini berhasil mengubah lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi sumber pangan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, lahan tidur dapat memberikan kontribusi pada peningkatan produksi pangan. Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan hal serupa.
Lebih jauh, kegiatan ini juga berdampak pada efisiensi distribusi dan pemasaran hasil pertanian. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, rantai pasok pangan nasional dapat diperkuat dari tingkat paling bawah, yaitu dari kampung dan lahan yang tersedia. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan bangsa di sektor pemenuhan pangan nasional.
Polres Pasaman Barat berencana untuk melanjutkan program ini dengan menanam jenis tanaman lain yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Langkah ini menunjukkan komitmen jangka panjang dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Apresiasi dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif Polres Pasaman Barat. Beliau menyebut kegiatan ini sebagai contoh yang baik bagi masyarakat dalam pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif. "Ini contoh yang baik bagi masyarakat dalam memberikan contoh agar lahan tidur bisa dimanfaatkan menjadi lahan produktif," kata Doddy San Ismail.
Sebagai informasi tambahan, produksi jagung di Pasaman Barat pada triwulan pertama tahun ini mencapai 66.678 ton dengan luas panen 11.113 hektare. Data ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Pasaman Barat dalam sektor pertanian, khususnya komoditas jagung. Program Polres Pasaman Barat ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi jagung di daerah tersebut.
Inisiatif Polres Pasaman Barat ini memberikan dampak positif, baik dari sisi ketahanan pangan maupun kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan lahan tidur, potensi sumber daya alam dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi pangan dan perekonomian masyarakat. Semoga program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Program ini menekankan pentingnya pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan pengelolaan yang tepat, lahan yang selama ini dianggap tidak berguna dapat menjadi sumber penghasilan dan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Semoga langkah Polres Pasaman Barat ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi seluruh Indonesia.