Ramadhan di Lapas Gorontalo: Ratusan Warga Binaan Ikuti Program Keagamaan
Selama Ramadhan, ratusan warga binaan Lapas Gorontalo mengikuti program keagamaan intensif, meliputi tadarus, pengajian, dan lomba, dalam upaya pembinaan mental dan perilaku.

Kota Gorontalo, 12 Maret 2024 - Ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengikuti program keagamaan yang intensif selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Program ini melibatkan kerjasama dengan Kementerian Agama Kota Gorontalo dan bertujuan untuk membina mental dan perilaku para warga binaan.
Kepala Lapas Kelas II A Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menjelaskan bahwa program keagamaan ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari belajar mengaji Al-Quran, tadarus Al-Quran secara bersama-sama, buka puasa bersama, salat Tarawih berjamaah, hingga berbagai perlombaan cerdas cermat bernuansa Islami. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi para warga binaan selama bulan suci Ramadhan.
Meskipun pelaksanaan program keagamaan ini berlangsung, pihak Lapas Gorontalo tetap memprioritaskan keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan yang menampung 674 warga binaan. Sulistyo Wibowo menekankan bahwa keberhasilan dalam menjaga keamanan dan ketertiban ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, pemerintah setempat, dan Kementerian Agama Kota Gorontalo yang secara aktif memberikan pendampingan kepada para warga binaan.
Pembinaan Spiritual dan Persiapan Reintegrasi
Sulistyo Wibowo berharap program keagamaan Ramadhan ini dapat memberikan dampak positif bagi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan keagamaan para warga binaan. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter dan mentalitas yang lebih baik, mempersiapkan mereka untuk kembali berintegrasi ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman.
Lebih lanjut, Kepala Lapas juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam proses pembinaan dan reintegrasi sosial para warga binaan. Dukungan dan bimbingan keluarga sangat krusial dalam membantu para warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu hidup mandiri setelah mereka kembali ke lingkungan masyarakat.
Pihak Lapas Gorontalo berkomitmen untuk terus memberikan program pembinaan yang komprehensif, tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga mencakup aspek keterampilan dan pendidikan, demi mempersiapkan para warga binaan untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif dan taat hukum.
Kerjasama yang erat antara Lapas Gorontalo dengan berbagai instansi terkait, seperti Kementerian Agama dan aparat keamanan, menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan program pembinaan bagi para warga binaan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang kondusif dan mendukung proses reintegrasi sosial para warga binaan.
Dukungan Multipihak untuk Suksesnya Program
Keberhasilan program keagamaan di Lapas Gorontalo juga tak lepas dari peran aktif para penyuluh agama dari Kementerian Agama Kota Gorontalo. Mereka memberikan pendampingan dan bimbingan spiritual kepada para warga binaan, membantu mereka untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal Lapas, diharapkan program pembinaan keagamaan ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi para warga binaan. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat setelah mereka menyelesaikan masa hukuman.
Program ini juga menekankan pentingnya membangun kembali hubungan yang harmonis antara warga binaan dengan keluarga mereka. Dukungan keluarga sangat penting dalam proses reintegrasi sosial dan membantu para warga binaan untuk kembali beradaptasi dengan kehidupan di masyarakat.
Melalui program keagamaan Ramadhan ini, Lapas Gorontalo berharap dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan kriminalitas dengan cara membina dan membimbing para warga binaan untuk menjadi individu yang lebih baik dan produktif.
"Selama bulan Ramadhan warga binaan mengikuti program belajar mengaji, tadarus Al Quran, buka puasa bersama, salat tarawih hingga lomba cerdas cermat," ujar Kepala Lapas Kelas II A Gorontalo, Sulistyo Wibowo.