Regenerasi Perajin: Tantangan Besar Industri Wastra Indonesia
Rendahnya regenerasi perajin menjadi tantangan utama industri wastra Indonesia, sektor yang erat kaitannya dengan budaya dan menyerap jutaan tenaga kerja, mendorong Kemenperin untuk menerapkan berbagai strategi peningkatan daya saing IKM.
Industri wastra Indonesia menghadapi tantangan serius: regenerasi perajin yang rendah. Hal ini diungkapkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Senin, 3 Februari 2024, dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta. Pernyataan ini mengemuka karena industri wastra, khususnya batik dan tenun, sangat penting bagi budaya Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menjelaskan bahwa banyak perajin wastra yang sudah lanjut usia. Selain itu, keterbatasan teknologi dan akses untuk diversifikasi produk juga menjadi kendala. Tantangan ini, kata beliau, umumnya dihadapi IKM wastra di Indonesia.
Namun, Kemenperin telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat IKM wastra dan menarik minat generasi muda. Strategi tersebut antara lain:
- Sertifikasi standar gratis bagi IKM
- Fasilitasi promosi dan pemasaran
- Restrukturisasi mesin dan peralatan
- Fasilitasi temu bisnis (business matching)
- Peningkatan penggunaan produk dalam negeri
- Peningkatan nilai investasi dan penguatan iklim usaha industri aneka
- Program wirausaha baru santripreneur
- Peningkatan wirausaha baru di daerah potensial
Tujuan dari program-program tersebut adalah meningkatkan daya saing IKM, memperkuat struktur industri nasional, mendorong ekspor, dan membuka lapangan kerja lebih banyak. Kemenperin berupaya agar industri wastra Indonesia tetap lestari dan berdaya saing global.
Sebagai informasi tambahan, hingga triwulan III 2024, IKM di Indonesia telah menyerap 13,11 juta tenaga kerja, atau 65,52 persen dari total tenaga kerja sektor perindustrian. Dari jumlah tersebut, industri menengah menyerap 1,02 juta orang, sementara industri kecil menyerap 12,09 juta orang. Total unit usaha IKM mencapai 4,52 juta.
Kesimpulannya, regenerasi perajin merupakan kunci keberlanjutan industri wastra Indonesia. Langkah-langkah strategis yang dilakukan Kemenperin diharapkan dapat mengatasi tantangan ini dan memastikan industri wastra tetap tumbuh dan berkembang.