Rektor Al-Azhar Perhatikan Khusus Mahasiswa Indonesia: Lebih dari 15.000 Mahasiswa Belajar di Mesir
Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Salamah Dawud, memberikan perhatian khusus pada lebih dari 15.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar, menekankan kesamaan nilai moderasi Islam dan rencana ekspansi universitas.

Universitas Al-Azhar Kairo memberikan perhatian khusus kepada lebih dari 15.000 mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di sana. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Salamah Dawud, dalam kuliah umum di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Rabu (19/2). Perhatian khusus ini didasari oleh semangat belajar tinggi mahasiswa Indonesia dan kesamaan nilai moderasi Islam antara Indonesia dan Al-Azhar.
Dalam kuliah umum bertajuk “Mendorong Dialog dan Kolaborasi Akademik: Sinergi antara Al-Azhar dan UIII untuk Masa Depan Peradaban Islam”, Prof. Salamah Dawud menekankan hubungan historis yang kuat antara Indonesia dan Universitas Al-Azhar di bidang pendidikan. Beliau juga menyoroti peran penting Al-Azhar dalam menyebarkan pendidikan Islam moderat melalui lebih dari 12.000 institusi pendidikan di Mesir, termasuk ribuan kuttab yang mencetak generasi penghafal Al-Quran sejak usia dini. Kunjungan dan kuliah umum ini menjadi agenda penting dalam kunjungannya ke UIII.
Prof. Salamah Dawud, yang juga dikenal sebagai pakar retorika bahasa (balaghah) dan kritik sastra (naqd), memberikan wawasan mendalam tentang relevansi tradisi Islam dalam menjawab tantangan zaman modern. Kuliah umum tersebut dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan pemangku kepentingan lainnya yang tertarik pada pengembangan studi Islam kontemporer. Kehadiran ribuan mahasiswa Indonesia di Al-Azhar mencerminkan minat tinggi terhadap studi Islam di lembaga tersebut.
Ekspansi Al-Azhar dan Komitmen Moderasi
Universitas Al-Azhar memiliki rencana untuk memperluas program akademiknya dengan membuka empat fakultas baru. Fakultas-fakultas tersebut akan fokus pada bidang-bidang yang relevan dengan perkembangan zaman, yaitu Kecerdasan Buatan (AI), Warisan dan Manuskrip Islam, Sains dan Teknologi, serta Kedokteran. Ekspansi ini menunjukkan komitmen Al-Azhar untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tetap memegang teguh nilai-nilai moderasi Islam.
Pembukaan fakultas-fakultas baru ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Al-Azhar sebagai pusat pendidikan Islam terkemuka di dunia. Dengan adanya program studi yang lebih beragam, Al-Azhar dapat menarik lebih banyak mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk belajar dan berkontribusi dalam pengembangan peradaban Islam.
Komitmen Al-Azhar terhadap moderasi Islam juga tercermin dalam perhatian khusus yang diberikan kepada mahasiswa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Azhar menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Kerjasama antara Al-Azhar dan UIII diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam pengembangan studi Islam kontemporer.
Relevansi Tradisi Islam di Era Modern
Dalam kuliah umumnya, Prof. Salamah Dawud membahas relevansi tradisi Islam dalam menjawab tantangan zaman modern. Beliau menekankan pentingnya memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam konteks kehidupan kontemporer. Hal ini sejalan dengan upaya Al-Azhar untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan di era globalisasi.
Prof. Dawud juga menekankan pentingnya dialog dan kolaborasi akademik antara berbagai institusi pendidikan Islam, termasuk Al-Azhar dan UIII. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif untuk berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam di dunia. Dengan demikian, peradaban Islam dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemanusiaan.
Kuliah umum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat hubungan antara Al-Azhar dan UIII, serta untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam moderat. Harapannya, kerjasama ini akan terus berlanjut dan menghasilkan berbagai program kolaboratif yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Perhatian khusus Rektor Al-Azhar terhadap mahasiswa Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia-Mesir di bidang pendidikan. Hal ini juga menjadi bukti nyata bahwa Al-Azhar terbuka dan menghargai kontribusi mahasiswa internasional dalam memajukan peradaban Islam.