Remaja 17 Tahun Ditetapkan Tersangka Kasus Narkoba di Tapin, Kalsel
Polres Tapin menetapkan seorang remaja dan seorang pria dewasa sebagai tersangka kasus narkoba jenis sabu seberat 7,15 gram, dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Seorang remaja berusia 17 tahun, AT, dan seorang pria dewasa, FZ (23), telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Penangkapan keduanya dilakukan pada Selasa (18/2) malam sekitar pukul 19.30 WITA di Jalan Transad, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin. Kedua tersangka diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu-sabu. Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi yang diterima pihak kepolisian Polres Tapin.
Kapolres Tapin, AKBP Jimmy Kurniawan, menjelaskan bahwa FZ merupakan warga Kelurahan Bawahan Selan, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, sedangkan AT berasal dari Desa Banua Anyar, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin. Penangkapan dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba Polres Tapin, Iptu Satria Candra. Saat ini, kedua tersangka sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap jaringan narkoba yang lebih besar, khususnya keterlibatan FZ yang diduga merupakan bagian dari jaringan antarkabupaten.
Dari hasil penggeledahan terhadap kedua tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua paket sabu dengan berat bersih 7,15 gram, siap edar. Selain itu, turut disita barang bukti lainnya, seperti satu bungkus kotak rokok, satu bungkus plastik, satu lembar kertas aluminium rokok, dua unit handphone, dan satu unit sepeda motor dengan nopol DA 2701 OB. Semua barang bukti dan tersangka langsung dibawa ke Satuan Narkoba Polres Tapin untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Pengungkapan Kasus dan Ancaman Hukuman
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Sub Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) Sub Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Ancaman hukuman yang dihadapi cukup berat, yaitu hukuman maksimal seumur hidup, mengingat jumlah barang bukti yang ditemukan cukup signifikan. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan pengedar narkoba yang lebih luas dan menangkap pelaku lainnya yang terlibat.
Penangkapan ini menunjukkan komitmen Polres Tapin dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya. Upaya penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan mencegah peredaran narkoba di kalangan masyarakat, terutama di kalangan remaja. Proses hukum akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan kedua tersangka akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kasus ini juga menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari bahaya narkoba. Informasi dari masyarakat sangat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus-kasus narkoba dan melindungi generasi muda dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
Barang Bukti yang Diamankan
Berikut rincian barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian:
- Dua paket narkotika jenis sabu dengan berat bersih 7,15 gram
- Satu bungkus kotak rokok
- Satu bungkus plastik
- Satu lembar kertas aluminium rokok
- Dua unit handphone
- Satu unit sepeda motor dengan nopol DA 2701 OB
Semua barang bukti tersebut telah diamankan dan akan menjadi bagian penting dalam proses persidangan selanjutnya. Polisi berharap dengan terungkapnya kasus ini, dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah peredaran narkoba di wilayah Tapin dan sekitarnya. Proses hukum akan terus berjalan hingga tuntas.
Penetapan tersangka terhadap AT, seorang remaja, juga menjadi perhatian khusus. Hal ini menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak memandang usia, dan perlu adanya upaya pencegahan dan edukasi yang lebih intensif kepada generasi muda untuk menghindari bahaya narkoba. Pihak kepolisian berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk bersama-sama memerangi peredaran narkoba.