Kapolda NTB Musnahkan 5,5 Kg Sabu Jaringan Internasional
Kapolda NTB memusnahkan 5,56 kg sabu hasil pengungkapan 19 kasus narkoba, termasuk jaringan internasional, periode Januari-Februari 2025.

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) berhasil mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional dan memusnahkan barang bukti berupa 5,56 kilogram sabu. Pengungkapan ini dilakukan selama periode Januari hingga Februari 2025, melibatkan 19 kasus yang berbeda. Pemusnahan barang bukti dipimpin langsung oleh Kapolda NTB, Irjen Pol. Hadi Gunawan, di Mataram pada Selasa lalu.
Pemusnahan barang bukti ini merupakan bagian dari proses hukum yang telah melalui penetapan penyitaan dari pengadilan. Kapolda NTB menekankan bahwa tindakan ini penting untuk melengkapi berkas perkara para tersangka dan menunjukkan komitmen Polri dalam memberantas peredaran narkoba di NTB. Selain sabu-sabu, turut dimusnahkan pula 62 butir obat daftar G merek Mefedron dan 9 butir pil ekstasi.
Proses pemusnahan dilakukan dengan metode pembakaran menggunakan mesin insinerator. Dari 19 kasus yang berhasil diungkap, dua kasus menonjol karena melibatkan peredaran narkoba jaringan internasional dengan jumlah sabu yang cukup signifikan. Kedua kasus ini menjadi sorotan utama dalam konferensi pers yang digelar oleh Kapolda NTB.
Pengungkapan Jaringan Internasional
Salah satu kasus melibatkan seorang perempuan berinisial EM (38) asal Jawa Barat yang ditangkap pada 13 Februari 2025 di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). EM kedapatan membawa 2,9 kilogram sabu-sabu dalam tiga kemasan plastik di dalam kopernya. Berdasarkan keterangan EM, ia diupah Rp150 juta oleh seorang pria berinisial SJ untuk mengantarkan sabu tersebut ke Kota Mataram.
Kasus kedua melibatkan seorang pria berinisial HI (35) asal Lombok Barat yang ditangkap pada 14 Februari 2025. HI kedapatan membawa 1,9 kilogram sabu-sabu yang terbungkus dalam paket teh China merek Guanyinwang. Ia mengaku diupah untuk mengambil dan mengantarkan paket tersebut kepada pembeli di Mataram.
Selain dua kasus jaringan internasional tersebut, terdapat juga pengungkapan jaringan antarpulau. Pada 17 Februari 2025, seorang pria berinisial JMW (23) asal Aceh Utara ditangkap di BIZAM dengan barang bukti 491 gram sabu-sabu yang disembunyikan di lipatan sandal. JMW mengaku diupah Rp25 juta untuk mengantarkan sabu tersebut ke Mataram atas perintah seseorang dari Aceh Utara.
Semua barang bukti yang dimusnahkan telah melalui proses hukum yang sesuai dan sebagian kecil telah disisihkan untuk keperluan uji laboratorium dan persidangan. Kapolda NTB menegaskan kembali komitmen Polri untuk terus memberantas peredaran narkoba di Nusa Tenggara Barat dan bekerja sama dengan seluruh elemen penegak hukum lainnya.
Rincian Barang Bukti yang Dimusnahkan:
- Sabu-sabu: 5,56 kilogram
- Obat daftar G (Mefedron): 62 butir
- Pil ekstasi: 9 butir
Dengan dimusnahkannya barang bukti ini, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah Nusa Tenggara Barat. Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap segala bentuk kejahatan narkoba.