Rupiah Diprediksi Melemah: PMI Manufaktur AS Positif
Pengamat pasar uang memprediksi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena data PMI Manufaktur AS bulan Januari 2025 menunjukkan hasil positif, mengindikasikan penguatan ekonomi AS dan peningkatan kepercayaan pasar terhadap dolar AS.
Rupiah Diperkirakan Melemah Imbas Penguatan Ekonomi AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi melemah. Hal ini disampaikan oleh pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyusul rilis data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur AS bulan Januari 2025 yang menunjukkan hasil positif, berada di angka 50,9. Angka ini menandakan pertumbuhan sektor manufaktur AS, naik signifikan dari bulan sebelumnya yang tercatat 49,2.
Data PMI Manufaktur AS mencerminkan kondisi sektor manufaktur dari berbagai aspek. Beberapa komponen penting yang diukur meliputi jumlah pemesanan baru, pertumbuhan lapangan kerja, dan pergerakan harga bahan baku manufaktur. Kenaikan angka PMI mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat.
Ariston menjelaskan bahwa penguatan ekonomi AS berpotensi meningkatkan kepercayaan pasar terhadap dolar AS. Kondisi ini secara umum dapat memicu permintaan dolar AS yang lebih tinggi di pasar internasional, sehingga berdampak pada pelemahan nilai tukar mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Selain faktor fundamental ekonomi, kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump juga turut memberikan dampak pada penguatan dolar AS. Penerapan tarif impor atas barang-barang dari negara seperti Kanada, Meksiko, dan China telah berkontribusi pada peningkatan nilai dolar AS di mata internasional.
Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif 25 persen pada barang impor dari Kanada dan Meksiko, dan tarif 10 persen untuk barang impor dari China. Rencana untuk menerapkan tarif tambahan pada berbagai produk, termasuk aluminium, produk farmasi, serta minyak dan gas, juga diperkirakan akan memberikan dukungan lebih lanjut terhadap nilai tukar dolar AS.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Ariston memperkirakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hingga ke angka Rp16.480 per dolar AS. Namun, ia juga menyebutkan potensi support di sekitar level Rp16.380 per dolar AS.
Sebagai informasi tambahan, pada pembukaan perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah sempat menguat sebesar 64 poin (0,39 persen) menjadi Rp16.384 per dolar AS, sebelum prediksi pelemahan tersebut disampaikan. Pergerakan nilai tukar rupiah sangat dinamis dan dipengaruhi banyak faktor, sehingga prediksi ini perlu dilihat sebagai skenario yang mungkin terjadi.
Kesimpulannya, pelemahan rupiah terhadap dolar AS merupakan potensi yang perlu diwaspadai seiring dengan indikasi positif dari data ekonomi AS dan kebijakan proteksionis yang diterapkan. Pergerakan nilai tukar mata uang akan terus berfluktuasi dan perlu dipantau secara berkala.