Sampah Sisa Makanan: Masalah Besar Indonesia, Menteri LH Ungkap Fakta Mengejutkan
Menteri Lingkungan Hidup mengungkapkan bahwa sampah sisa makanan masih menjadi jenis sampah terbesar di Indonesia, mencapai hampir 20 juta ton pada tahun 2024, dan menyerukan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Jakarta, 15 Maret 2025 - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan fakta mengejutkan terkait permasalahan sampah di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah sisa makanan atau food waste masih menjadi penyumbang terbesar, mencapai angka yang sangat signifikan. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Asta Sekolah dan Kampus yang diadakan secara daring pada Sabtu lalu, sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.
Data SIPSN mencatat total timbulan sampah nasional sepanjang tahun 2024 mencapai 32,8 juta ton dari 303 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, hampir 40 persen atau sekitar 20 juta ton merupakan sampah sisa makanan. Angka ini menunjukkan betapa besarnya volume sampah makanan yang dihasilkan dan belum terkelola dengan baik di Indonesia. Menteri Hanif menekankan, "Indonesia masih terlalu sembrono dalam mengelola makanannya, 39,87 persen atau mungkin hampir 20 juta ton itu merupakan sampah sisa makanan kita." Kondisi ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan penanganan serius.
Permasalahan ini semakin diperparah dengan masih banyaknya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang menerapkan sistem open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang signifikan dan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Selain sampah sisa makanan, sampah plastik menempati posisi kedua sebagai penyumbang sampah terbesar di Indonesia, mencapai 19,54 persen dari total timbulan sampah nasional. Jenis sampah lainnya meliputi sampah organik kayu/ranting (12,7 persen), kertas/karton (11,09 persen), serta logam, kain, karet, kaca, dan berbagai jenis sampah lainnya.
Sampah Sisa Makanan: Tantangan Pengelolaan Sampah di Indonesia
Tingginya angka sampah sisa makanan menjadi sorotan utama dalam upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Menteri Hanif menjelaskan bahwa sebagian besar sampah di Indonesia masih belum terkelola dengan baik, dan banyak yang berakhir di TPA dengan sistem open dumping atau bahkan bocor ke lingkungan. "Di saat orang-orang sibuk mencari makan mempertahankan hidupnya, kita membuang sampah, 40 persennya adalah sisa makanan," tambah Hanif, menggambarkan betapa besarnya potensi sumber daya yang terbuang sia-sia.
Pemerintah menyadari pentingnya mengatasi masalah ini dan telah mengambil beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah penegakan hukum terkait pengelolaan sampah, termasuk pemberian sanksi administratif dan langkah pidana terhadap TPA ilegal. Upaya ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan mendorong pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.
Selain penegakan hukum, pemerintah juga gencar melakukan peningkatan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah. Program Asta Sekolah dan Kampus merupakan salah satu contoh nyata dari upaya tersebut. Program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada generasi muda tentang pentingnya mengurangi, memilah, dan mengolah sampah, khususnya sampah sisa makanan.
Solusi Mengatasi Masalah Sampah Sisa Makanan
Mengatasi masalah sampah sisa makanan membutuhkan pendekatan multipihak yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Kampanye edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi sampah sisa makanan.
- Peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, termasuk pembangunan TPA modern dan fasilitas pengolahan sampah organik.
- Pengembangan inovasi teknologi untuk mengolah sampah sisa makanan menjadi produk yang bermanfaat, seperti kompos atau biogas.
- Penerapan regulasi yang lebih ketat terkait pengelolaan sampah, termasuk sanksi yang tegas bagi pelanggar.
- Kerjasama antar lembaga untuk menciptakan sinergi dalam pengelolaan sampah.
Kesimpulannya, permasalahan sampah sisa makanan di Indonesia merupakan tantangan besar yang membutuhkan penanganan serius dan terintegrasi. Dengan upaya bersama dari seluruh pihak, diharapkan masalah ini dapat diatasi dan lingkungan Indonesia menjadi lebih bersih dan sehat.