Satgas Pangan Bengkulu Pastikan Volume MinyaKita Sesuai Ketentuan, Harga Jual Jadi Sorotan
Satgas Pangan Polda Bengkulu memastikan volume MinyaKita sesuai ketentuan, tetapi menemukan banyak pedagang menjual di atas HET menjelang Ramadan.

Tim Satgas Pangan Polda Bengkulu telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar di Kota Bengkulu pada Selasa (12/3) untuk memastikan volume dan harga jual minyak goreng MinyaKita. Pengecekan ini dilakukan menyusul informasi yang beredar di media sosial mengenai dugaan ketidaksesuaian volume MinyaKita yang dijual pedagang. Hasilnya, ditemukan fakta yang menarik terkait ketersediaan dan harga jual minyak goreng bersubsidi tersebut.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Indagsi Polda Bengkulu, AKBP Khaerudin, menyatakan bahwa berdasarkan pengukuran ulang beberapa kemasan MinyaKita, tidak ditemukan adanya volume yang kurang dari ketentuan. "Kami turun ke pasar untuk melakukan pengukuran ulang," ujar AKBP Khaerudin, "karena beredar banyak informasi di media sosial mengenai adanya MinyaKita yang tidak sesuai dengan ketentuan." Pernyataan ini memberikan gambaran awal terkait hasil pemeriksaan di lapangan.
Namun, meskipun volume MinyaKita dinyatakan sesuai ketentuan, temuan lain justru menjadi sorotan. Satgas Pangan menemukan banyak pedagang yang menjual MinyaKita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan distribusi dan penegakan aturan harga jual MinyaKita di pasaran.
Volume MinyaKita Sesuai, Harga Melebihi HET
AKBP Khaerudin menegaskan bahwa dari hasil pengecekan, tidak ditemukan MinyaKita dengan volume yang kurang dari ketentuan. Tim Satgas Pangan secara teliti mengukur ulang beberapa kemasan MinyaKita yang beredar di pasaran. Temuan ini memberikan kepastian kepada masyarakat terkait kualitas dan kuantitas MinyaKita yang beredar.
Selain mengecek volume, Satgas Pangan juga memastikan harga jual MinyaKita. Sayangnya, ditemukan fakta bahwa banyak pedagang menjual MinyaKita dengan harga melebihi HET yang telah ditetapkan, yaitu Rp15.700 per liter. Harga jual yang ditemukan bervariasi, berkisar antara Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter.
Temuan ini menunjukkan adanya potensi pelanggaran aturan terkait harga jual MinyaKita. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Satgas Pangan dan pemerintah daerah untuk melakukan tindakan tegas agar harga jual MinyaKita tetap sesuai dengan HET yang telah ditetapkan.
Satgas Pangan juga memastikan ketersediaan MinyaKita di pasaran. Berdasarkan hasil tinjauan, stok MinyaKita masih tersedia di pasaran. Namun, temuan terkait harga jual yang melebihi HET perlu menjadi perhatian khusus untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan MinyaKita dengan harga terjangkau.
Pemkot Bengkulu Perketat Distribusi MinyaKita Jelang Ramadan
Menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kelangkaan MinyaKita. Pemkot menunjuk enam pedagang besar dari dua pasar sebagai pemasok utama MinyaKita.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Jasya Arief, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengantisipasi kelangkaan MinyaKita seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Kerjasama dengan Bulog Bengkulu juga dilakukan untuk memastikan distribusi MinyaKita berjalan lancar.
Dengan memperketat distribusi, Pemkot Bengkulu berharap stok MinyaKita akan selalu tersedia di pasaran dan harga tetap stabil, terutama menjelang Ramadan. Langkah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan minyak goreng bagi seluruh masyarakat Kota Bengkulu.
Jasya Arief juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian MinyaKita secara berlebihan agar pasokan tetap mencukupi bagi semua warga. Imbauan ini penting untuk mencegah terjadinya penimbunan dan kelangkaan MinyaKita di pasaran.
Langkah Pemkot Bengkulu ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan ketersediaan dan stabilitas harga MinyaKita, terutama menjelang bulan Ramadan.
Secara keseluruhan, temuan Satgas Pangan Polda Bengkulu menunjukkan bahwa volume MinyaKita sesuai ketentuan, namun harga jualnya masih menjadi masalah. Langkah Pemkot Bengkulu dalam memperketat distribusi diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan MinyaKita di pasaran, khususnya menjelang bulan Ramadan.