Satgas PKH Tak Tergesa-Gesah Serahkan 562 Ribu Hektare Lahan ke Agrinas
Satgas PKH memastikan proses penyerahan 562.807,969 hektare lahan kepada Agrinas Palma Nusantara dilakukan secara cermat dan terukur untuk optimalisasi produksi sawit nasional.

Jakarta, 27 Maret 2025 - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) menegaskan tidak akan terburu-buru dalam menyerahkan lahan seluas 562.807,969 hektare kepada PT Agrinas Palma Nusantara (Persero). Penyerahan lahan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan produksi sawit nasional. Proses ini melibatkan berbagai pihak dan memerlukan koordinasi yang intensif untuk memastikan keakuratan dan efektivitasnya. Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Pengarah Satgas PKH, Sjafrie Sjamsoeddin, menekankan pentingnya langkah yang tepat dan terukur dalam proses ini.
Sebelumnya, Satgas PKH yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 telah berhasil mengamankan kembali lahan kawasan hutan milik negara seluas 1.001.674,14 hektare hingga 23 Maret 2025. Sejumlah lahan telah diserahkan kepada Agrinas Palma, yaitu 221.868,421 hektare dari Duta Palma Group pada 10 Maret 2025, dan 216.997,75 hektare dari 109 perusahaan pada 26 Maret 2025. Sisa lahan yang masih dalam proses untuk diserahkan kepada Agrinas Palma adalah 562.807,969 hektare.
Proses penyerahan lahan ini dilakukan secara bertahap dan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah hukum atau kerugian bagi negara. Satgas PKH berkomitmen untuk memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku dan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Kehati-hatian ini sejalan dengan tujuan utama pembentukan Satgas PKH, yaitu untuk menertibkan kawasan hutan dan memastikan pemanfaatannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Proses Penyerahan Lahan yang Terukur dan Transparan
Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan bahwa Agrinas Palma, sebagai BUMN, didirikan untuk meningkatkan produktivitas sawit nasional. Oleh karena itu, Agrinas Palma harus memiliki manajemen dan kepemimpinan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut. Peningkatan produksi sawit diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi rakyat Indonesia. "Iya, akan kami proses, karena kami tidak boleh tergesa-gesa. Kami harus tepat, dan kami harus komunikasi terus, bekerja sama dengan pihak pengusaha," ujar Sjafrie.
Satgas PKH menyadari pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Agrinas Palma dan PTPN (PT Perkebunan Nusantara), untuk memastikan proses penyerahan lahan berjalan lancar dan produktif. Kerja sama ini akan memastikan pengelolaan lahan yang efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi peningkatan produksi sawit nasional.
Proses ini menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Setiap tahap penyerahan lahan akan didokumentasikan dengan baik dan diawasi secara ketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses penyerahan lahan ini benar-benar memberikan manfaat bagi negara dan rakyat Indonesia.
Agrinas Palma dan Optimalisasi Produksi Sawit
Pembentukan Agrinas Palma oleh pemerintah bertujuan untuk mengoptimalkan produksi sawit nasional. Oleh karena itu, keberhasilan Agrinas Palma dalam mengelola lahan yang diserahkan sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Agrinas Palma diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sawit dengan menerapkan teknologi dan manajemen yang modern dan efisien.
Kerja sama dengan PTPN akan memperkuat kapasitas Agrinas Palma dalam mengelola lahan yang luas. Pengalaman dan keahlian PTPN dalam pengelolaan perkebunan sawit akan sangat bermanfaat bagi Agrinas Palma dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Dengan demikian, diharapkan produksi sawit nasional dapat meningkat secara signifikan, memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Satgas PKH menekankan pentingnya langkah yang terukur dan produktif dalam proses penyerahan lahan ini. Hal ini untuk memastikan bahwa lahan yang diserahkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produksi sawit nasional dan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia. Proses ini akan terus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.
Dengan demikian, penyerahan lahan kepada Agrinas Palma merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan produksi sawit nasional. Proses yang dilakukan secara hati-hati dan terukur ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan rakyat.