Skor SPI Pendidikan 2024 Capai 69,05, KPK Beri Tiga Rekomendasi Penting
KPK memberikan tiga rekomendasi perbaikan usai survei integritas pendidikan 2024 menunjukkan skor 69,05, meliputi karakter individu, ekosistem pendidikan, dan tata kelola.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini merilis hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024, yang menunjukkan skor 69,05. Survei yang melibatkan 36.888 satuan pendidikan dan 449.865 responden ini menunjukkan adanya ruang perbaikan signifikan dalam integritas pendidikan di Indonesia. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengumumkan tiga rekomendasi utama untuk meningkatkan integritas di sektor pendidikan.
Pengumuman hasil survei dan rekomendasi disampaikan langsung oleh Ketua KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, pada Kamis (24/4). Skor 69,05 dikategorikan sebagai "korektif", berada di atas rentan namun masih di bawah kategori adaptif, kuat, dan tangguh dalam aspek pendidikan antikorupsi. Hal ini menandakan perlunya upaya perbaikan yang komprehensif dan terstruktur.
Ketiga rekomendasi tersebut difokuskan pada tiga dimensi utama: karakter individu, ekosistem pendidikan, dan tata kelola. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor pendidikan untuk meningkatkan integritas dan mencegah praktik korupsi.
Rekomendasi Penguatan Karakter Individu
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menjelaskan bahwa dalam dimensi karakter individu, perlu dikembangkan dan dievaluasi secara berkala program pembiasaan karakter. Satuan pendidikan didorong untuk aktif membiasakan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. "Satuan pendidikan perlu mengembangkan program yang secara aktif membiasakan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, sehingga peserta didik dapat belajar tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab dalam konteks kehidupan sehari-hari," ujar Wawan.
Selain itu, penting untuk mengembangkan sistem evaluasi yang komprehensif untuk memantau kemajuan pendidikan secara holistik. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan analisis untuk merancang strategi perbaikan yang lebih tepat sasaran dan efektif. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat lebih terarah dan berdampak positif pada pembentukan karakter peserta didik.
Pentingnya evaluasi berkala dan pengembangan program yang berkelanjutan ditekankan untuk memastikan bahwa upaya peningkatan integritas karakter individu berjalan efektif dan berkelanjutan. Hal ini membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
Penguatan Ekosistem Pendidikan
Dalam dimensi ekosistem pendidikan, KPK merekomendasikan penguatan integritas melalui kolaborasi yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan spesifik setiap pemangku kepentingan. Kolaborasi ini bertujuan agar setiap pihak dapat memberikan kontribusi positif dan menyesuaikan peran mereka dalam menghadapi perubahan selama proses belajar mengajar.
Pentingnya sinergi antara berbagai pihak, seperti guru, orang tua, dan pemerintah, menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berintegritas. Dengan kolaborasi yang kuat, berbagai tantangan dan kendala dapat diatasi secara bersama-sama.
Dengan demikian, diharapkan tercipta lingkungan pendidikan yang kondusif dan mendukung terciptanya karakter individu yang berintegritas. Kerja sama yang erat antar pemangku kepentingan menjadi kunci dalam mewujudkan hal ini.
Penguatan Tata Kelola Pendidikan
Rekomendasi ketiga KPK fokus pada penguatan integritas dalam dimensi tata kelola. Satuan pendidikan perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap praktik tata kelola yang ada, melibatkan tenaga pendidik, wali murid, dan pimpinan. "Satuan pendidikan perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap praktik tata kelola saat ini dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk tenaga pendidik, wali murid, dan pimpinan. Penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya integritas tata kelola pendidikan melalui pelatihan dan sosialisasi yang rutin," jelas Wawan.
Langkah strategis untuk memperbaiki kondisi tata kelola yang ada juga perlu segera diambil. Hal ini meliputi peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan, serta penegakan aturan dan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran integritas.
Dengan demikian, diharapkan tercipta tata kelola pendidikan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas. Hal ini akan menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan mendukung terciptanya generasi penerus bangsa yang berkarakter.
Secara keseluruhan, ketiga rekomendasi KPK ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam meningkatkan integritas di sektor pendidikan. Perbaikan karakter individu, penguatan ekosistem pendidikan, dan peningkatan tata kelola merupakan pilar penting dalam menciptakan pendidikan yang berintegritas dan bebas dari korupsi.