Sosialisasi Seleksi Paskibraka Gunungkidul 2025: Lebih Inklusif dan Transparan
Pemkab Gunungkidul sosialisasikan seleksi Paskibraka 2025 dengan fokus pada transparansi, inklusivitas, dan keterlibatan lebih banyak sekolah, termasuk memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar sosialisasi seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2025. Sosialisasi ini bertujuan memberikan informasi lengkap dan pemahaman menyeluruh terkait proses seleksi dan pengangkatan anggota Paskibraka.
Transparansi dan Inklusivitas dalam Seleksi Paskibraka
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya seleksi yang transparan dan inklusif. Beliau berharap proses rekrutmen dilakukan secara terbuka, memastikan keterwakilan peserta dari seluruh wilayah Gunungkidul. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua.
Lebih lanjut, Bupati Sunaryanta melontarkan tantangan yang cukup signifikan. Beliau mendorong Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam seleksi Paskibraka. Sebuah langkah berani yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Dengan jumlah penyandang disabilitas di Gunungkidul mencapai 7.000 orang, keterwakilan mereka di Paskibraka akan menjadi prestasi yang membanggakan dan simbol nyata inklusi.
Dukungan Sekolah dan Peran Media Sosial
Bupati Sunaryanta juga meminta kepala sekolah SMA, SMK, dan MA untuk mendorong siswa-siswi berpartisipasi dalam seleksi ini. Di era digital saat ini, pemberian arahan bijak tentang penggunaan media sosial sangat penting agar para siswa tidak terpengaruh informasi yang tidak benar.
Beliau juga menekankan pentingnya seleksi yang ketat untuk menghasilkan anggota Paskibraka berkualitas. Rekam jejak peserta harus jelas dan terverifikasi. Harapannya, setiap tahun proses seleksi semakin baik dan melahirkan kader-kader terbaik bangsa.
Kesbangpol Gunungkidul: Peningkatan Partisipasi Sekolah
Kepala Kesbangpol Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, menyampaikan bahwa sosialisasi diikuti 82 sekolah SMA, SMK, dan MA se-Gunungkidul. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2024 yang hanya melibatkan 33 sekolah. Peningkatan jumlah sekolah peserta diharapkan berdampak pada meningkatnya kualitas anggota Paskibraka dan mengharumkan nama Gunungkidul di tingkat provinsi maupun nasional.
Menurut Johan Eko Sudarto, program Paskibraka merupakan bagian penting dari kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila. Sosialisasi ini krusial agar seluruh peserta memahami tahapan seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Kesimpulan: Menuju Paskibraka yang Lebih Representatif
Seleksi Paskibraka 2025 di Gunungkidul diharapkan menjadi contoh seleksi yang transparan dan inklusif. Bukan hanya mencari anggota terbaik, tetapi juga menjadi simbol penghargaan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Peningkatan partisipasi sekolah juga menunjukkan komitmen bersama untuk mencetak generasi muda yang berkualitas dan berkarakter.