Sukses Besar! MTQ Medan 2025 Dongkrak Transaksi UMKM Rp616 Juta
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-58 Kota Medan sukses meningkatkan perekonomian lokal dengan transaksi UMKM mencapai Rp616,85 juta selama 8 hari penyelenggaraan.

Medan, 27 April 2025 - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-58 Kota Medan yang berlangsung selama delapan hari, dari tanggal 19 hingga 26 April 2025, tak hanya sukses sebagai ajang kompetisi keagamaan, tetapi juga menjadi pendorong signifikan bagi perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Medan. Pemerintah Kota Medan mencatat transaksi UMKM mencapai angka fantastis, yaitu Rp616.853.000 atau Rp616,85 juta.
Ketua Panitia MTQ Ke-58 Kota Medan, M. Sofyan, yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Kota Medan, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari konsep yang dirancang dengan baik. Lebih dari 100 pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dengan menyediakan lebih dari 100 tenda bazar secara gratis. Hal ini memungkinkan para pelaku UMKM untuk memamerkan dan menjual produk-produk unggulan mereka kepada pengunjung dari berbagai penjuru Kota Medan dan sekitarnya.
"Jumlah transaksi UMKM selama pelaksanaan MTQ Ke-58 ini mencapai Rp616,85 juta," ujar Sofyan. Keberadaan UMKM dalam MTQ Ke-58 Kota Medan tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang positif, tetapi juga turut memeriahkan acara keagamaan tersebut dengan beragam produk yang ditawarkan.
UMKM Kota Medan Meraup Keuntungan di MTQ
Partisipasi UMKM dalam MTQ Ke-58 Kota Medan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pendapatan para pelaku usaha. Lebih dari 100 pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, dan mereka berhasil memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Berbagai macam produk ditawarkan, mulai dari makanan dan minuman hingga kerajinan tangan, sehingga pengunjung memiliki banyak pilihan untuk dibeli.
Meskipun tidak ada target transaksi yang ditetapkan secara spesifik, hasil yang dicapai jauh melebihi ekspektasi. Angka Rp616,85 juta menunjukkan potensi besar yang dimiliki UMKM Kota Medan dan peran penting MTQ sebagai platform promosi yang efektif. Hal ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara Pemerintah Kota Medan dan para pelaku UMKM.
Pemberian fasilitas berupa tenda bazar gratis oleh Pemkot Medan merupakan langkah strategis yang terbukti efektif dalam mendukung partisipasi dan keberhasilan UMKM. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
MTQ Ke-58 Kota Medan: Sukses di Bidang Keagamaan dan Ekonomi
MTQ Ke-58 Kota Medan tidak hanya sukses dalam aspek keagamaan, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Pencapaian transaksi UMKM sebesar Rp616,85 juta membuktikan bahwa acara ini mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Kota Medan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan dapat diintegrasikan dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Waas, secara resmi menutup MTQ Ke-58 pada Sabtu malam, 26 April 2025. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh peserta dan pihak-pihak yang terlibat. Beliau juga menekankan pentingnya prestasi yang diraih untuk terus ditingkatkan hingga tingkat nasional dan internasional.
"MTQ Ke-58 Kota Medan wadah sekaligus kompetisi bagi generasi muda Kota Medan yang mencintai Al-Quran untuk menampilkan bakat dan hasil kerja kerasnya," ujar Rico Waas. Beliau berharap prestasi yang diraih dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Kota Medan dan Indonesia di kancah internasional.
Kecamatan Medan Selayang berhasil meraih juara umum pada MTQ Ke-58 Kota Medan, disusul Kecamatan Medan Belawan dan Medan Barat di peringkat kedua dan ketiga. Wali Kota menekankan bahwa kekalahan bukanlah akhir segalanya, melainkan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kapasitas diri.
Secara keseluruhan, MTQ Ke-58 Kota Medan menjadi bukti nyata bagaimana sebuah acara keagamaan dapat memberikan dampak positif yang luas, baik di bidang keagamaan maupun ekonomi. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengintegrasikan program pemberdayaan ekonomi dengan kegiatan keagamaan.