Sulsel Siapkan Bantuan Benih Pasca Banjir Maros, 1000 Hektar Lahan Terendam
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan bantuan benih bagi petani di Maros yang mengalami puso akibat banjir yang merendam sekitar 1000 hektare lahan, termasuk sawah di Desa Mattirotasi.

Banjir yang melanda Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah mengakibatkan puso pada lahan pertanian dan menimbulkan kerugian bagi para petani. Sekitar 1.000 hektare lahan terendam, termasuk 209 hektare sawah di Desa Mattirotasi. Penjabat Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi dan memberikan bantuan.
Bantuan Benih untuk Petani Terdampak
Sebagai bentuk respon cepat terhadap bencana ini, Pemprov Sulsel telah menyiapkan bantuan benih untuk membantu para petani yang mengalami gagal panen. Pj Gubernur Fadjry Djufry menyatakan kesiapan pemerintah untuk membantu petani agar mereka dapat segera menanam kembali setelah genangan surut. "Kita berdoa bersama agar kawasan yang tergenang ini segera surut sehingga dapat menghindari puso. Jika pun terjadi puso, kami telah menyiapkan benih bantuan agar petani bisa segera menanam kembali," ujarnya.
Tanaman padi yang terdampak memiliki usia beragam, mulai dari 10 hingga 40 hari. Meskipun demikian, Pj Gubernur tetap optimistis sebagian besar tanaman masih dapat diselamatkan jika genangan air surut dengan cepat. Bantuan benih ini diharapkan dapat meringankan beban para petani dan mempercepat pemulihan sektor pertanian di Maros.
Bantuan Lain untuk Warga Terdampak
Selain bantuan benih, Pemprov Sulsel juga telah menyalurkan bantuan lain bagi warga terdampak banjir. Bantuan tersebut berupa satu ton beras, perlengkapan bayi, dan makanan instan. Bantuan ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak bencana dan membantu mereka melewati masa sulit.
Tidak hanya itu, tim gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diterjunkan untuk membantu proses evakuasi, pemulihan, dan memastikan kondisi kembali normal. Kerja sama antar instansi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani dampak banjir di Maros.
Apresiasi dan Kesiapsiagaan Menghadapi Cuaca Ekstrem
Pj Gubernur Sulsel juga mengapresiasi langkah cepat Bupati Maros dalam menangani banjir. Ia menilai langkah cepat tersebut telah membantu meminimalkan dampak bencana bagi warga. Kerjasama yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten sangat penting dalam penanggulangan bencana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga 17 Februari 2025. Pemerintah daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah bersiap siaga menghadapi potensi bencana lebih lanjut. Kesiapsiagaan ini penting untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.
Kesimpulan
Banjir di Maros telah memberikan dampak signifikan terhadap sektor pertanian dan kehidupan warga. Namun, respon cepat dari Pemprov Sulsel dalam memberikan bantuan benih, bantuan logistik, dan kerja sama antar instansi menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu para petani dan warga yang terdampak. Kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana lebih lanjut juga menjadi langkah penting untuk melindungi masyarakat dari dampak cuaca ekstrem.