Tahukah Anda? Kawan QRIS Dorong Digitalisasi Desa di Gorontalo, Solusi UMKM Lebih Efisien
Program Kawan QRIS resmi diluncurkan di Gorontalo, membawa transformasi digital bagi desa dan UMKM. Simak bagaimana inisiatif ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat!

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, bekerja sama dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, secara resmi meluncurkan Program Kawan QRIS (Kawasan Ramah Non Tunai, Semua Bisa QRIS) pada Sabtu, 26 Juli. Inisiatif strategis ini dirancang untuk mengakselerasi digitalisasi desa, khususnya dalam sistem pembayaran.
Peluncuran program ini menandai komitmen serius pemerintah daerah dan otoritas moneter untuk mendorong transformasi ekonomi di tingkat pedesaan. Dengan fokus pada pembayaran nontunai berbasis QRIS, program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem transaksi yang lebih modern dan inklusif di seluruh wilayah Kabupaten Gorontalo.
Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menegaskan bahwa Kawan QRIS merupakan gerbang menuju desa cerdas dan berdaya. Program ini tidak hanya menawarkan solusi efisien dan aman bagi transaksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi juga berpotensi besar dalam meningkatkan literasi keuangan dan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Transformasi Digital Melalui Kawan QRIS
Implementasi awal Program Kawan QRIS di Kabupaten Gorontalo difokuskan pada Desa Pilolalenga dan Kaliyoso. Pemilihan kedua desa ini sebagai percontohan diharapkan dapat menjadi model keberhasilan yang akan direplikasi ke desa-desa lain di kemudian hari.
Menurut Bupati Sofyan Puhi, transformasi pembayaran digital merupakan sebuah keharusan di era modern ini. QRIS, sebagai salah satu instrumen pembayaran nontunai, menawarkan kemudahan dan kecepatan yang signifikan dalam setiap transaksi, baik bagi penjual maupun pembeli.
Manfaat utama Kawan QRIS bagi UMKM adalah efisiensi operasional dan keamanan transaksi yang lebih terjamin. Dengan beralih dari pembayaran tunai ke nontunai, pelaku UMKM dapat mengurangi risiko kehilangan uang tunai, mempermudah pencatatan keuangan, dan menjangkau lebih banyak pelanggan yang terbiasa dengan transaksi digital.
Lebih jauh, Bupati Sofyan Puhi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung digitalisasi ekonomi desa. Dukungan kolektif ini krusial untuk memastikan Kawan QRIS mampu mentransformasi ekonomi desa ke arah digital dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Langkah Progresif Menuju Ekonomi Digital Desa
Peluncuran Kawan QRIS bukan merupakan langkah pertama Pemkab Gorontalo dalam upaya digitalisasi ekonomi. Sebelumnya, pemerintah daerah telah meluncurkan sistem pembayaran retribusi pasar elektronik yang diberi nama ST12-PAS E-Retribusi.
ST12-PAS merupakan sistem terpadu retribusi pasar yang merevolusi cara pembayaran retribusi dari metode tunai menjadi nontunai. Inovasi ini menunjukkan komitmen Pemkab Gorontalo dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah.
Sistem pembayaran elektronik ST12-PAS ini menyasar delapan pasar tradisional dan satu pasar modern di Kabupaten Gorontalo, melibatkan sekitar 2.000 pedagang. Dari jumlah tersebut, 500 pedagang lapak menggunakan metode pembayaran QRIS, sementara 1.500 pedagang mingguan memanfaatkan kartu elektronik untuk transaksi retribusi mereka.
Inisiatif-inisiatif seperti Kawan QRIS dan ST12-PAS E-Retribusi menegaskan visi Kabupaten Gorontalo untuk menjadi wilayah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Melalui program-program ini, diharapkan tercipta ekosistem ekonomi yang lebih inklusif, transparan, dan berdaya saing, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Gorontalo.