Tahukah Anda Kota Ranai Berusia 154 Tahun? Disperpusip Natuna Perkuat Kolaborasi untuk Pelestarian Budaya Natuna
Disperpusip Natuna jalin kerja sama dengan komunitas sejarah Kompas Benua untuk Pelestarian Budaya Natuna. Langkah strategis ini perkuat upaya menjaga warisan lokal.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, telah mengambil langkah strategis. Mereka menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan komunitas pencinta sejarah dan budaya Kompas Benua. Ini adalah upaya nyata untuk menjaga warisan lokal.
Penandatanganan PKS ini berlangsung di Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar Natuna pada Kamis, 24 Juli. Momen penting ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kelembagaan. Tujuannya agar upaya pelestarian sejarah dan budaya lokal Natuna dapat berjalan lebih efektif.
Kerja sama ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-154 Kota Ranai, sebuah momen bersejarah bagi wilayah tersebut. Selain itu, Kompas Benua turut merayakan ulang tahun ke-7 komunitas mereka. Perayaan ini ditandai dengan penyelenggaraan acara Temu Buel Sejarah yang menarik.
Memperkuat Sinergi Pelestarian Budaya Natuna
Kepala Disperpusip Natuna, Erson Gempa, menjelaskan bahwa PKS ini menjadi dasar yang sangat penting. Tujuannya adalah memperkuat hubungan kelembagaan antara Disperpusip dan Kompas Benua. Ini akan mendukung berbagai kegiatan pelayanan, pengembangan, dan peningkatan koleksi pustaka yang berkualitas.
Erson menambahkan, sinergi ini krusial untuk mengoptimalkan pengumpulan arsip sejarah daerah. Selain itu, pelestarian naskah kuno dan budaya lokal juga menjadi fokus utama kerja sama ini. Perjanjian tersebut secara jelas mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terlibat.
Disperpusip Natuna tidak hanya menjalin kerja sama dengan Kompas Benua. Mereka juga telah memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah pihak lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Disperpusip dalam menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang aktif di masyarakat.
Erson menilai, Kompas Benua adalah komunitas yang serius dan konsisten dalam melestarikan budaya serta menjaga sejarah lokal. Hal ini telah dibuktikan melalui berbagai kegiatan yang telah mereka selenggarakan. Dedikasi mereka sangat vital bagi upaya pelestarian warisan budaya di Natuna.
Temu Buel Sejarah: Merangkai Ingatan untuk Masa Depan Natuna
Bersamaan dengan penandatanganan PKS, Kompas Benua menyelenggarakan acara Temu Buel Sejarah. Acara ini merupakan forum diskusi mendalam yang membahas sejarah Kota Ranai. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian sejumlah pemerhati sejarah, budayawan lokal, dan juga pelajar.
Ketua Kompas Benua, Ryannaldo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari peringatan Hari Jadi ke-154 Kota Ranai. Tema yang diusung adalah "Merangkai Ingatan, Menyongsong Masa Depan". Tema ini sangat relevan untuk mendorong refleksi tentang sejarah dan visi masa depan.
Kegiatan Temu Buel Sejarah ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Natuna. Acara ini menghadirkan narasumber kredibel dari berbagai latar belakang keilmuan dan budaya. Mereka termasuk tokoh Lembaga Adat Melayu H. Wan Suhardi dan akademisi Prof. Wiwik dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
Turut hadir pula Kabid Kebudayaan Disdikbud Natuna, Hadisun, yang memberikan kontribusi penting sebagai narasumber. Ryannaldo menambahkan, acara ini juga menjadi momen spesial untuk merayakan Hari Jadi ke-7 Kompas Benua. Ini menegaskan peran aktif komunitas dalam pelestarian budaya Natuna.