Tanah Longsor Donggala: Nol Korban Jiwa, BPBD Lakukan Pendataan
BPBD Sulteng memastikan tidak ada korban jiwa dalam tanah longsor di Desa Loli Saluran, Donggala, Jumat (14/2), meskipun longsor terjadi dekat pemukiman warga dan fasilitas umum, dan pendataan kerusakan masih berlangsung.

Bencana alam berupa tanah longsor terjadi di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (14/2) pukul 10.00 WITA. Beruntung, informasi terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah memastikan bahwa bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Situasi Terkini di Lokasi Longsor
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andy Sembiring, menyatakan, "Tidak ada korban jiwa dan pengungsi akibat longsor ini." Pernyataan ini disampaikan langsung dari Kota Palu. Meskipun tidak ada korban jiwa, longsor tersebut menyebabkan runtuhnya material tanah yang berada di dekat pemukiman warga. Jarak lokasi longsor ke permukiman warga sekitar 50 meter, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan.
Saat ini, tim gabungan dari BPBD Sulteng, aparat desa, dan BPBD Donggala tengah bekerja keras melakukan pendataan. Mereka mencatat kerusakan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak. "Kami masih melakukan koordinasi dan pendataan apa saja yang terdampak akibat longsor itu," jelas Andy Sembiring. Pendataan ini penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam memberikan bantuan dan penanganan pasca bencana.
Dampak Longsor dan Upaya Penanganan
Meskipun belum ada kebutuhan mendesak yang dilaporkan oleh masyarakat Loli Saluran, BPBD tetap siaga. Mereka mengantisipasi potensi longsor susulan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kepada masyarakat harus tetap bersiaga adanya longsor susulan," imbau Andy Sembiring. Peringatan ini penting mengingat potensi bahaya yang masih ada.
Lokasi longsor berada di kawasan pertambangan galian C. Kedekatan lokasi longsor dengan permukiman warga yang padat, dengan banyak rumah dan fasilitas umum seperti SDN 21 Banawa, menunjukkan betapa pentingnya upaya pencegahan dan mitigasi bencana di masa mendatang. BPBD akan terus memantau situasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Langkah Pencegahan di Masa Mendatang
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan risiko bencana di daerah rawan longsor. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait sangat penting untuk mengurangi dampak bencana di masa depan. Mungkin perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai aktivitas pertambangan di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan keselamatan warga sekitar. Selain itu, edukasi dan pelatihan bagi masyarakat tentang mitigasi bencana juga sangat krusial.
BPBD Sulteng menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi longsor susulan. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang. Kerjasama dan kesigapan semua pihak sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana alam di masa mendatang.
Meskipun situasi saat ini terkendali dan tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Evaluasi dan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan bencana.
Kesimpulan
Tanah longsor di Desa Loli Saluran, Donggala, menjadi bukti nyata bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja. Ketiadaan korban jiwa merupakan berkah tersendiri, namun kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di masa depan. Pendataan kerusakan dan upaya pencegahan perlu terus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana serupa.