Terminal Muaradua Dipadati Pemudik Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Ribuan pemudik memadati Terminal Muaradua, OKU Selatan, Sumatera Selatan, pada puncak arus balik Lebaran 2025, dengan tujuan utama Jabodetabek.

Terminal Muaradua di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, menjadi saksi bisu membludaknya jumlah pemudik pada puncak arus balik Lebaran 2025. Ribuan orang memadati terminal tersebut pada Senin, 7 April 2025, untuk kembali ke daerah asal masing-masing setelah merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Peristiwa ini menandai lonjakan signifikan arus balik pasca-lebaran di wilayah tersebut.
Peningkatan jumlah pemudik di Terminal Muaradua telah terlihat sejak Sabtu, 5 April 2025. Puncaknya terjadi pada Senin, di mana ribuan pemudik berbondong-bondong menuju terminal untuk menaiki bus menuju berbagai tujuan. Kebanyakan pemudik memilih menggunakan jasa angkutan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan tujuan utama Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Lonjakan jumlah penumpang ini memaksa sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di Terminal Tipe B Muaradua untuk menambah armada. Sebanyak 10 unit bus AKAP tambahan dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi pemudik yang hendak kembali ke Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk menggunakan transportasi darat dalam perjalanan arus balik Lebaran tahun ini.
Armada Tambahan dan Keamanan Terjaga
Kepala Terminal Tipe B Muaradua, Aruji Kartawinata, menjelaskan bahwa pihak terminal telah bersiap menghadapi lonjakan penumpang dengan menambah personel. "Untuk personel yang kami siagakan di terminal ada sebanyak 12 orang dan ditambah dari Polri dan TNI," ujarnya. Kehadiran aparat keamanan tersebut diharapkan dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama proses arus balik berlangsung.
Penambahan armada dan personel keamanan ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kepadatan dan permasalahan lainnya. Pihak terminal juga mengimbau para pemudik untuk selalu waspada dan menjaga barang bawaan mereka masing-masing agar tidak hilang atau tertinggal.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik selama berada di terminal. Pihak berwenang berkomitmen untuk memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025.
Alasan Pemudik Memilih Transportasi Darat
Sugiono, seorang pemudik asal Tangerang, mengungkapkan alasannya memilih menggunakan bus AKAP untuk kembali ke kampung halaman. Ia mengaku telah beberapa tahun merayakan Lebaran bersama keluarga di Desa Rantau Nipis, OKU Selatan. "Kalau naik pesawat selain mahal, harus ke bandara di Palembang dulu yang memakan waktu lama. Mudah-mudahan perjalanan hari ini aman dan lancar tanpa hambatan di jalan," ujarnya.
Pernyataan Sugiono tersebut mewakili sebagian besar pemudik yang memilih transportasi darat karena faktor ekonomi. Biaya perjalanan menggunakan bus AKAP relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pesawat terbang, terutama jika memperhitungkan biaya perjalanan menuju bandara dan waktu tempuh yang lebih lama.
Selain itu, faktor kenyamanan juga menjadi pertimbangan. Meskipun waktu tempuh lebih lama, namun perjalanan darat memberikan fleksibilitas dan kenyamanan tersendiri bagi sebagian pemudik.
Meskipun demikian, perjalanan dengan bus AKAP tetap memiliki tantangan tersendiri, seperti potensi kemacetan dan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, kesiapan dan kewaspadaan tetap menjadi hal penting bagi para pemudik.
Secara keseluruhan, puncak arus balik Lebaran 2025 di Terminal Muaradua berjalan relatif lancar berkat kesiapan pihak terkait dalam menyediakan armada tambahan dan pengamanan. Para pemudik diharapkan dapat sampai ke tujuan dengan selamat dan lancar.