TPA Kebon Kongok Kelebihan Kapasitas, Gubernur NTB Segera Ambil Langkah
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, segera mengambil langkah cepat mengatasi kelebihan kapasitas TPA Kebon Kongok di Lombok Barat yang telah terjadi sejak 31 Maret 2025, dengan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, bergerak cepat menanggapi permasalahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat. TPA tersebut telah melebihi kapasitas sejak 31 Maret 2025, menimbulkan krisis sampah yang berdampak pada aktivitas masyarakat, terutama di Kota Mataram. Langkah cepat ini diambil setelah rapat koordinasi penanganan sampah bersama Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pada Senin lalu di Kantor Gubernur NTB.
Dalam rapat tersebut, disepakati solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengatasi permasalahan ini. Gubernur Iqbal menekankan pentingnya solusi jangka pendek yang segera diterapkan. "Yang jangka pendek itu perlu segera dilakukan," ujarnya. Solusi jangka pendek ini difokuskan pada penyiapan lokasi penampungan sementara selama 3-4 bulan ke depan, sebagai langkah antisipasi sambil menyelesaikan pembangunan landfill 2B di area TPA Kebon Kongok yang sama.
Lokasi penampungan sementara ini masih dalam tahap konsultasi dengan masyarakat sekitar untuk memastikan tidak ada penolakan dan terpenuhi semua aspek regulasi. "Ini kita masih memastikan konsultasi dengan masyarakat yang jelas masyarakat setempat tidak keberatan. Masyarakatnya tidak keberatan, dari segi regulasi juga sudah memungkinkan, jadi semuanya sudah kondusif tinggal memutuskan untuk mulai menempatkan di sana," jelas Iqbal. Ia menegaskan bahwa solusi jangka pendek ini bukan perluasan TPA, melainkan optimalisasi lahan yang sudah ada. "Bukan perluasan, optimalisasi dari yang dilakukan. Jadi ini masih di Kebon Kongok juga, jadi tempat yang ada kita siapkan landfill-nya dan dilakukan pembuangan di sana. Itu solusi jangka pendek," katanya.
Solusi Jangka Menengah dan Panjang
Untuk solusi jangka menengah dan panjang, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat tengah mempersiapkan strategi pengelolaan sampah di hulu untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Pemkab Lombok Barat juga berencana membangun sistem waste to energy untuk mengolah sampah di Kebon Kongok menjadi energi. "Jadi sebisa mungkin tidak ada sampah yang ke TPA, sedikit mungkin sampah yang ke TPA diolah di situ. Nah kita sedang mempersiapkan di hilir dengan mempersiapkan waste to energy dari mengubah sampah yang sudah ada di Kebon Kongok ini menjadi energi," ungkap Gubernur Iqbal.
Pada tahap awal pengolahan sampah di lahan baru, akan dilakukan uji coba pengolahan 20 ton sampah per hari. Bupati Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini, menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan memenuhi sejumlah permintaan warga sekitar TPA, termasuk pemeriksaan kesehatan, uji kandungan air sumur terhadap bakteri E coli, dan perbaikan akses jalan menuju lokasi. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan dan memperhatikan masyarakat sekitar.
Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini secara komprehensif. Dengan pendekatan yang terintegrasi, mulai dari solusi jangka pendek hingga jangka panjang, diharapkan permasalahan kelebihan kapasitas TPA Kebon Kongok dapat teratasi dengan baik dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat NTB.
Selain itu, upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga juga akan ditingkatkan. Dengan kesadaran masyarakat yang tinggi, diharapkan volume sampah yang masuk ke TPA dapat berkurang secara signifikan. Partisipasi aktif masyarakat merupakan kunci keberhasilan program pengelolaan sampah ini.
Langkah Konkret Mengatasi Krisis Sampah
- Penyediaan lokasi penampungan sementara selama 3-4 bulan.
- Pembangunan landfill 2B di TPA Kebon Kongok.
- Pengelolaan sampah di hulu untuk mengurangi volume sampah.
- Pengembangan sistem waste to energy.
- Pemenuhan permintaan warga sekitar TPA, seperti pemeriksaan kesehatan dan perbaikan akses jalan.
Dengan berbagai langkah konkret yang telah dan akan dilakukan, diharapkan permasalahan sampah di NTB khususnya di TPA Kebon Kongok dapat segera teratasi dan tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.