Tragis! Nelayan Hilang di Perairan Burung Mandi Belitung Timur, SAR Kerahkan Tim Pencarian
SAR Pangkalpinang mengerahkan tim rescue mencari seorang nelayan hilang berinisial A di Perairan Burung Mandi Belitung Timur setelah terjatuh dari kapal akibat gelombang.

Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, segera mengerahkan tim rescue. Langkah ini diambil menyusul laporan hilangnya seorang nelayan di Perairan Burung Mandi, Kabupaten Belitung Timur. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 9 Agustus sore, ketika korban terjatuh dari kapal.
Nelayan yang hilang diketahui berinisial A, berusia 38 tahun. Ia merupakan warga Desa Burung Mandi, Kabupaten Belitung Timur. Kejadian naas ini bermula saat korban bersama rekannya sedang menjaring ikan di perairan tersebut.
Tim SAR gabungan kini fokus melakukan pencarian intensif. Mereka berupaya menemukan korban yang hanyut terbawa arus kuat. Kondisi cuaca berombak menjadi salah satu faktor utama yang mempercepat hanyutnya nelayan hilang tersebut.
Kronologi Kejadian dan Upaya Awal
Berdasarkan keterangan dari rekan korban, insiden terjadi pada Sabtu, 9 Agustus, sekitar pukul 18.12 WIB. Saat itu, korban berinisial A bersama rekannya pergi melaut menggunakan kapal untuk menjaring ikan di Perairan Pantai Burung Mandi. Setibanya di lokasi, korban mencoba menurunkan jaringnya.
Namun, sebuah gelombang besar tiba-tiba menghantam kapal mereka. Hantaman gelombang ini menyebabkan korban terjatuh ke laut. Rekan korban yang menyaksikan kejadian tersebut segera berupaya memberikan pertolongan. Sayangnya, arus laut yang kuat dengan cepat menghanyutkan korban.
Melihat korban tak dapat dijangkau, rekan nelayan tersebut memutuskan kembali ke tepi pantai. Ia kemudian melaporkan kejadian ini kepada istri korban. Istri korban yang panik segera meneruskan informasi tersebut ke Kansar Pangkalpinang. Permintaan bantuan SAR pun segera diajukan untuk menemukan suaminya.
Operasi Pencarian dan Kendala Cuaca
Merespons laporan tersebut, Kepala SAR Pangkalpinang, I Made Oka, segera memberangkatkan satu Tim Rescue Pos SAR Belitung Timur. Tim ini langsung menuju lokasi kejadian untuk memulai operasi pencarian. Setiba di lokasi, Tim SAR Gabungan dibentuk.
Tim gabungan ini terdiri dari personel Pos SAR Belitung Timur, BPBD Belitung Timur, Polairud, TNI AL, serta keluarga korban dan beberapa nelayan setempat. Mereka melakukan penyisiran area perairan menggunakan perahu karet dan perahu nelayan. Upaya pencarian juga didukung oleh drone thermal milik Basarnas. Teknologi ini sangat membantu dalam mendeteksi keberadaan korban, terutama saat malam hari.
I Made Oka menjelaskan bahwa kondisi cuaca menjadi tantangan besar dalam operasi ini. Saat kejadian, perairan sedang berombak tinggi. Faktor ini disinyalir menjadi penyebab utama korban hanyut dengan cepat. Informasi ciri-ciri korban juga telah disebarkan, yaitu mengenakan pakaian hitam pendek dan celana putih.
Pihak SAR berharap upaya pencarian ini segera membuahkan hasil. Mereka juga senantiasa mengimbau masyarakat yang beraktivitas di perairan. Penting untuk selalu mempersiapkan dan menggunakan alat pelindung diri. Contohnya seperti pelampung atau life jacket, demi keselamatan bersama.