Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Perang Dagang Global: Strategi Indonesia Jaga Muruah Industri Nasional
Perang Dagang Global: Strategi Indonesia Jaga Muruah Industri Nasional

Indonesia menghadapi dilema dalam perang dagang global, namun langkah strategis hilirisasi, diversifikasi, dan pembentukan Satgas Perlindungan Industri dinilai mampu menjaga daya tahan industri nasional.

Penundaan Tarif Trump: Kesempatan Negosiasi Dagang Baru bagi Indonesia?
Penundaan Tarif Trump: Kesempatan Negosiasi Dagang Baru bagi Indonesia?

Penundaan tarif resiprokal AS selama 90 hari memberi Indonesia kesempatan untuk bernegosiasi dan menyeimbangkan perdagangan, sekaligus mendorong peningkatan daya saing industri dalam negeri.

Saingi Tarif AS, Indonesia Prioritaskan Daya Saing dan Akses Pasar Global
Saingi Tarif AS, Indonesia Prioritaskan Daya Saing dan Akses Pasar Global

Menanggapi kebijakan tarif AS, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan peningkatan daya saing dan perluasan akses pasar global sebagai strategi utama Indonesia.

Hadapi Tarif Trump, Indonesia Prioritaskan Peningkatan Daya Saing dan Akses Pasar Global
Hadapi Tarif Trump, Indonesia Prioritaskan Peningkatan Daya Saing dan Akses Pasar Global

Pemerintah Indonesia menetapkan strategi peningkatan daya saing dan perluasan akses pasar global untuk menghadapi dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, termasuk hilirisasi dan diversifikasi produk.

Kebijakan Tarif Trump: Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi Indonesia
Kebijakan Tarif Trump: Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi Indonesia

Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, mendorong Indonesia memanfaatkan kebijakan tarif resiprokal Trump untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dengan fokus pada hilirisasi, industri dalam negeri, dan ekonomi digital.

Pemerintah Gencar Koordinasi Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Cari Pasar Alternatif
Pemerintah Gencar Koordinasi Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Cari Pasar Alternatif

Pemerintah Indonesia secara intensif mengkoordinasikan langkah-langkah strategis untuk menghadapi kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, termasuk mencari pasar alternatif dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Efek Domino Tarif Impor Trump: Pakar Ekonomi Unand Ungkap Dampaknya pada Indonesia
Efek Domino Tarif Impor Trump: Pakar Ekonomi Unand Ungkap Dampaknya pada Indonesia

Pakar ekonomi Unand, Hefrizal Handra, menjelaskan efek domino kebijakan tarif impor Presiden Trump terhadap ekonomi Indonesia, mengancam sektor ekspor namun membuka peluang diversifikasi.

Strategi Cerdas Indonesia Hadapi Tarif Impor AS 32 Persen: Diplomasi, Diversifikasi, dan Dukungan Domestik
Strategi Cerdas Indonesia Hadapi Tarif Impor AS 32 Persen: Diplomasi, Diversifikasi, dan Dukungan Domestik

Akademisi UGM, Muhammad Edhie Purnawan, menyarankan strategi campuran diplomasi ekonomi, diversifikasi pasar, dan dukungan domestik untuk menghadapi tarif impor 32 persen dari AS.

Ekonom Unand Desak Indonesia Segera Negosiasi Tarif Timbal Balik dengan AS
Ekonom Unand Desak Indonesia Segera Negosiasi Tarif Timbal Balik dengan AS

Ekonom Unand, Endrizal Ridwan, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera bernegosiasi dengan AS terkait tarif timbal balik yang berpotensi merugikan perekonomian nasional, khususnya sektor padat karya.

Eksportir Udang RI Diminta Optimalkan Pasar Jepang dan Eropa, Imbas Tarif AS
Eksportir Udang RI Diminta Optimalkan Pasar Jepang dan Eropa, Imbas Tarif AS

Tarif impor AS sebesar 32 persen untuk udang Indonesia mendorong seruan agar eksportir mengoptimalkan pasar Jepang, Eropa, dan negara-negara Asia lainnya.

Kebijakan Tarif AS: Ancaman bagi Industri TI Indonesia?
Kebijakan Tarif AS: Ancaman bagi Industri TI Indonesia?

Kebijakan tarif resiprokal AS berpotensi melemahkan industri teknologi informasi Indonesia karena keterbatasan produksi lokal dan peningkatan harga impor akibat pelemahan rupiah.

Indonesia Pilih Diplomasi, Hadapi Tarif Impor AS 32 Persen
Indonesia Pilih Diplomasi, Hadapi Tarif Impor AS 32 Persen

Pemerintah Indonesia memilih jalur diplomasi untuk menghadapi tarif impor 32 persen dari AS, ketimbang menerapkan kebijakan balasan, demi menjaga hubungan perdagangan bilateral jangka panjang.