Unpatti Dorong Ketahanan Pangan Maluku Lewat Studi Rizomakteria
Universitas Pattimura gencar teliti Rizomakteria untuk tingkatkan produksi tanaman dan dukung ketahanan pangan di Maluku melalui kuliah umum yang menghadirkan para ahli pertanian.

Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, baru-baru ini mengadakan kuliah umum tentang potensi pertanian organik kepulauan sebagai food estate untuk ketahanan pangan. Kuliah umum ini berfokus pada pemanfaatan Rizomakteria, sekelompok jamur yang berperan penting dalam meningkatkan produksi tanaman. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 19 Februari 2024 di Ambon, Maluku, dan dihadiri oleh mahasiswa serta para pakar pertanian terkemuka di Maluku.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Dekan Fakultas Pertanian Unpatti, Prof. August Pattiselano, sebagai upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Kuliah umum tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya inovasi dalam pertanian organik, khususnya peran Rizomakteria dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Maluku.
Para narasumber yang hadir, yaitu Dr. Henry Kesaulya, Dr. A. K. Kilkoda, dan Dr. Jeanne Ivonne Nendissa, memaparkan secara detail mengenai Rizomakteria dan perannya dalam ekosistem pertanian. Mereka menekankan pentingnya pengembangan pertanian berkelanjutan untuk mencapai ketahanan pangan yang optimal di daerah kepulauan.
Mengenal Lebih Dekat Rizomakteria dan Manfaatnya
Menurut Dr. Henry Kesaulya, Rizomakteria (Rhizomycota) adalah kelompok jamur yang hidup di dalam tanah, terutama di area dengan kandungan bahan organik tinggi. Jamur ini memiliki bentuk seperti benang atau hifa, dan memiliki struktur menyerupai akar (rizoid) yang berfungsi menyerap nutrisi dari tanah. Rizomakteria berperan sebagai dekomposer, menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Ia menambahkan bahwa Rizomakteria memiliki peran krusial dalam siklus nutrisi tanah. Beberapa contoh Rizomakteria yang umum dijumpai adalah Rhizopus (jamur roti), Mucor, dan Phycomyces, yang semuanya berperan dalam menguraikan bahan organik di dalam tanah.
Senada dengan Dr. Kesaulya, Dr. A. K. Kilkoda menjelaskan lebih lanjut mengenai pentingnya Rizomakteria dalam meningkatkan kesuburan tanah. Kemampuannya menguraikan bahan organik menjadi nutrisi bermanfaat bagi tanaman, sekaligus mengurangi polusi tanah dengan menguraikan bahan organik yang tidak diinginkan. Hal ini menjadikan Rizomakteria sebagai komponen penting dalam sistem pertanian berkelanjutan.
Selain membahas Rizomakteria, kuliah umum ini juga mencakup strategi manajemen gulma untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pengendalian gulma yang efektif merupakan bagian integral dari pertanian berkelanjutan dan berdampak positif terhadap hasil panen.
Harapan untuk Masa Depan Pertanian Maluku
Prof. August Pattiselano berharap kuliah umum ini tidak hanya bermanfaat sebagai kegiatan akademik, tetapi juga sebagai wahana untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan isu-isu penting di bidang pertanian. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam pengembangan pertanian organik berkelanjutan demi mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Rizomakteria dan teknik pertanian berkelanjutan, diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi aktif dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Maluku. Pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi kunci untuk mencapai ketahanan pangan yang optimal di masa depan.
Kuliah umum ini menjadi langkah penting Unpatti dalam mendorong riset dan inovasi di bidang pertanian. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam lokal, seperti Rizomakteria, diharapkan Maluku dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.