Warga Flotim Diminta Waspadai Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemkab Flores Timur mengimbau warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki meningkatkan kewaspadaan dan menjauhi radius bahaya pasca erupsi yang terjadi pada 23 Januari 2024, demi keselamatan.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada 23 Januari 2024. Akibatnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur langsung mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini terutama ditujukan kepada warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut.
Imbauan ini dikeluarkan menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi tiga kali pada 23 Januari 2024, pukul 01.03 WITA, 01.24 WITA, dan 01.49 WITA. Tinggi kolom abu bervariasi, mencapai maksimum 800 meter di atas puncak gunung. Petrus Pedo Maran, Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur, menjelaskan bahwa masyarakat dilarang beraktivitas, bahkan hanya sekadar berada, dalam radius bahaya yang telah ditentukan.
Radius Bahaya dan Langkah Antisipasi
Zona bahaya yang dimaksud mencakup enam desa: Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, dua dusun di Desa Boru, dan Desa Nawakote. Radius bahaya ditetapkan sejauh 5 kilometer dari pusat erupsi, dan meluas hingga 6 kilometer di sektor barat daya, utara, dan timur laut. Status gunung saat ini masih level III (Siaga).
Pemkab Flotim juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah warga tetap berada di zona bahaya, terutama pada malam hari. Koordinasi dengan PLN dilakukan untuk pemadaman listrik di enam desa yang masuk zona bahaya, guna mencegah warga bermalam di sana. Hal ini dilakukan meskipun Pemkab Flotim menyadari potensi dampaknya terhadap perekonomian masyarakat. Prioritas utama tetap keselamatan warga.
Imbauan Kepada Masyarakat
Selain larangan beraktivitas di zona bahaya, Pemkab Flores Timur juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Peran kepala desa dan kelompok siaga bencana sangat penting dalam memantau dan memberikan informasi kepada warga.
Informasi mengenai erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki didapatkan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PVMBG mencatat amplitudo maksimum seismogram selama erupsi bervariasi, mencapai 29.6 mm dengan durasi terpanjang 3 menit 8 detik. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tipis, condong ke arah barat daya, selatan, dan timur laut.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan perlunya kewaspadaan dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan pemerintah. Prioritas utama adalah keselamatan jiwa, dan langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Flores Timur bertujuan untuk memastikan hal tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang dan memantau informasi terkini mengenai aktivitas gunung berapi tersebut.