Warga Kelapa Gading Luka Bakar Akibat Tersiram Bensin, Puskesmas Tolak Rawat!
Seorang tukang tambal ban di Kelapa Gading mengalami luka bakar serius setelah tersiram bensin saat bekerja; Puskesmas menolak perawatan awal, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Koja.

Seorang warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengalami luka bakar serius akibat tersiram bensin di tempat kerjanya. Peristiwa nahas ini terjadi pada Rabu (23/4) pagi sekitar pukul 06.30 WIB di sebuah lapak tambal ban di Jalan Boulevard Raya, Kelurahan Kelapa Gading Timur. Korban, SG (56), seorang tukang tambal ban, saat ini tengah menjalani perawatan medis setelah mengalami luka bakar di kaki, tangan, dan pinggang.
Kejadian bermula ketika SG sedang memeriksa ban motor milik seorang pengendara yang hendak ditambal. Dalam prosesnya, SG mengambil minyak spiritus dan menuangkannya ke tempat pembakaran, kemudian menyalakan api. Nahas, saat berdiri, SG tak sengaja menyenggol botol minyak pertalite dan pertamax yang berada di dekatnya. Botol tersebut jatuh dan bensinnya tumpah, mengenai kaki SG. Api langsung menyambar tubuhnya, menyebabkan luka bakar yang cukup parah.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra, menjelaskan kronologi kejadian tersebut dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis (24/4). Ia mengungkapkan bahwa korban awalnya dibawa ke Puskesmas Kelapa Gading, namun ditolak. Selanjutnya, korban dirujuk ke RS Firdaus, tetapi akhirnya diarahkan kembali untuk mendapatkan perawatan di RSUD Koja. Untungnya, pengendara motor yang hendak menambal ban tersebut selamat dan tidak mengalami luka bakar.
Kronologi Kecelakaan Kerja di Lapak Tambal Ban
Peristiwa ini menyoroti pentingnya keselamatan kerja, terutama di lingkungan yang melibatkan bahan mudah terbakar seperti bensin. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya prosedur keselamatan yang ketat dalam menangani bahan-bahan berbahaya. Minimnya peralatan keselamatan dan prosedur kerja yang tidak aman dapat berakibat fatal.
Proses penambalan ban motor yang dilakukan SG melibatkan penggunaan api dan bahan bakar. Kedekatan botol bensin dengan area kerja yang menggunakan api meningkatkan risiko kecelakaan. Kejadian ini menekankan pentingnya penyimpanan bahan bakar yang aman dan jauh dari sumber api.
Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus luka bakar. Penolakan awal dari Puskesmas Kelapa Gading terhadap korban menimbulkan pertanyaan tentang standar operasional prosedur (SOP) dalam menangani pasien luka bakar. Perlu adanya evaluasi dan peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.
Langkah Pencegahan Kejadian Serupa
- Penyimpanan bahan bakar yang aman dan jauh dari sumber api.
- Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai saat bekerja dengan bahan mudah terbakar.
- Pelatihan dan edukasi mengenai keselamatan kerja bagi para pekerja di lapak tambal ban.
- Peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan keselamatan kerja.
- Peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dalam menangani kasus luka bakar.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya penerapan prosedur keselamatan kerja yang ketat dan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus darurat perlu menjadi perhatian utama. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan korban dapat segera pulih dari luka bakar yang dialaminya. Semoga kasus ini juga menjadi pembelajaran bagi para pekerja di bidang serupa agar lebih berhati-hati dalam bekerja.