Waspada Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara: Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat Sulawesi Utara untuk mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan lebat, kilat, angin kencang, dan potensi bencana hidrometeorologi hingga akhir Januari 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah Sulawesi Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem hingga 30 Januari 2025. Imbauan ini disampaikan menyusul prediksi cuaca buruk yang akan melanda wilayah tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, menjelaskan bahwa Sulawesi Utara berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang. Hal ini perlu diwaspadai untuk mencegah potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara agar tetap waspada," ujar Dhira Utama dalam keterangannya di Manado, Senin (27/1). Masyarakat dihimbau untuk menghindari aktivitas di daerah rawan bencana.
BMKG meminta masyarakat untuk memantau informasi cuaca dan peringatan dini secara berkala. Informasi detail, bahkan hingga tingkat kelurahan, tersedia melalui kanal-kanal resmi BMKG yang telah terverifikasi. Pemantauan cuaca yang rutin sangat penting untuk mitigasi bencana.
Analisis dinamika atmosfer menunjukkan beberapa faktor penyebab potensi cuaca ekstrem ini. Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif dan pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) melewati Sulawesi Utara meningkatkan aktivitas konvektif. Kondisi ini diperparah oleh pola belokan angin (shearline), atmosfer yang labil, dan kelembaban tinggi yang mendukung pembentukan awan hujan intens.
"Kombinasi fenomena-fenomena tersebut membentuk kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam durasi yang lama," tambah Dhira Utama. Kondisi ini tentu akan meningkatkan risiko bencana.
Wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem meliputi Kota Manado, Bitung, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud.
Kesimpulannya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat serta pemerintah daerah sangat penting dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di Sulawesi Utara. Pemantauan informasi cuaca dari BMKG dan langkah antisipasi bencana sangat direkomendasikan.