Waspada! Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter Ancam Perairan Nias
Nelayan di sekitar Kepulauan Nias dan perairan barat Kepulauan Batu diimbau waspada gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang diperkirakan terjadi hingga 20 Februari 2025, akibat Bibit Siklon 93W di Laut Cina Selatan.

Medan, 17 Februari 2025 - Nelayan di sekitar Samudera Hindia, khususnya perairan barat Kepulauan Nias dan perairan barat Kepulauan Batu, Sumatera Utara, diimbau meningkatkan kewaspadaan. Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan memprediksi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter akan terjadi hingga 20 Februari 2025.
Ancaman Gelombang Tinggi di Perairan Nias
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama, menyampaikan peringatan tersebut pada Senin lalu di Medan. Ia menjelaskan, bibit siklon tropis 93W di Laut Cina Selatan menjadi pemicu utama peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di wilayah tersebut. Kondisi ini tentu saja sangat berbahaya bagi para nelayan yang tengah melaut.
Bibit siklon ini meningkatkan kecepatan angin dan gelombang secara signifikan. Peringatan ini bukan hanya sekedar himbauan, tetapi langkah penting untuk mencegah potensi kecelakaan laut. Para nelayan perlu mempertimbangkan risiko ini sebelum memutuskan untuk melaut.
Kondisi Angin dan Gelombang
Secara umum, pola angin di wilayah utara Indonesia bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan 6-20 knot. Sementara itu, di wilayah selatan Indonesia, angin bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan yang sama. Namun, kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa wilayah seperti Laut Natuna Utara, Laut Maluku, Samudera Pasifik Utara, Maluku hingga Papua Barat Daya, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan gelombang tinggi yang membahayakan keselamatan pelayaran. Peringatan khusus diberikan kepada perahu nelayan jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter, serta kapal tongkang jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter.
Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem
Tidak hanya gelombang tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan juga memberikan peringatan akan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah Sumatera Utara. Wilayah yang perlu mewaspadai kondisi ini adalah lereng timur, lereng barat, pantai barat, dan pegunungan Sumatera Utara.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Anggun, menambahkan bahwa hujan lebat ini berpotensi disertai angin kencang. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi bencana tersebut.
Kesimpulan
Peringatan dini dari BMKG ini sangat penting untuk keselamatan para nelayan dan masyarakat Sumatera Utara. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem sangat krusial untuk meminimalisir risiko kerugian dan korban jiwa. Informasi cuaca terkini perlu selalu dipantau untuk memastikan keselamatan.
Selalu pantau informasi terkini dari BMKG untuk mendapatkan update informasi cuaca dan peringatan dini. Keselamatan adalah prioritas utama.