Waspada Guguran Lava! Badan Geologi Imbau Warga Sekitar Gunung Karangetang
Badan Geologi mengimbau warga sekitar Gunung Karangetang di Sulawesi Utara untuk waspada potensi guguran lava dan lahar hujan, menyusul penurunan status gunung dari siaga menjadi waspada.
![Waspada Guguran Lava! Badan Geologi Imbau Warga Sekitar Gunung Karangetang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000037.930-waspada-guguran-lava-badan-geologi-imbau-warga-sekitar-gunung-karangetang-1.jpg)
Manado, 10 Februari 2025 - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengingatkan masyarakat sekitar Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, untuk tetap waspada. Meskipun status gunung api telah diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) pada 11 Januari 2025 pukul 18.00 WITA, potensi bahaya guguran lava masih perlu diwaspadai.
Ancaman Guguran Lava dan Lahar Hujan
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa akumulasi material erupsi di lembah-lembah jalur luncuran lava berpotensi menyebabkan guguran lava ke bagian hilir. Hal ini perlu diwaspadai oleh warga yang tinggal di sekitar gunung atau melintasi lembah dan sungai. Selain itu, potensi lahar hujan juga perlu diantisipasi saat turun hujan.
"Akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava ke bagian hilir," jelas Wafid dalam laporan resminya.
Wafid juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi lahar hujan, terutama bagi warga yang bermukim di bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang. Peningkatan kesiapsiagaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang sangat direkomendasikan.
Rekomendasi dan Imbauan kepada Masyarakat
Badan Geologi mengeluarkan beberapa imbauan penting bagi masyarakat. Warga dilarang beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta radius 2,5 kilometer pada sektor barat daya dan selatan dari kawah utama. Ini merupakan zona bahaya yang harus dihindari.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang juga dianjurkan untuk selalu menyiapkan masker penutup hidung dan mulut. Masker ini berguna untuk mengantisipasi gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Pemantauan intensif terus dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi di Bandung. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang akan dievaluasi secara berkala, dan perubahan aktivitas yang signifikan akan segera diinformasikan kepada publik.
Tetap Tenang dan Ikuti Arahan Resmi
Badan Geologi menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita-berita bohong atau hoaks yang beredar. Informasi resmi dan terpercaya harus selalu diutamakan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Dengan tetap waspada dan mengikuti arahan resmi, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir risiko bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Karangetang. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Kesimpulan
Penurunan status Gunung Karangetang tidak serta merta menghilangkan potensi bahaya. Masyarakat di sekitar gunung api tersebut harus tetap waspada terhadap potensi guguran lava dan lahar hujan. Pentingnya mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang dan menjaga ketenangan sangat ditekankan untuk menghadapi situasi ini.