Waspada Iklan Kerja Luar Negeri Ilegal di Medsos, Himbauan Wamen P2MI untuk Mahasiswa
Wakil Menteri P2MI mengingatkan mahasiswa agar waspada terhadap iklan penawaran kerja di luar negeri yang tidak resmi marak di media sosial dan menekankan pentingnya verifikasi informasi.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, memberikan peringatan penting kepada mahasiswa Politeknik Pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peringatan tersebut terkait maraknya iklan-iklan rekrutmen kerja di luar negeri yang ilegal dan beredar luas di media sosial. Beliau menekankan perlunya kewaspadaan dan verifikasi informasi sebelum mengambil keputusan untuk menghindari penipuan dan eksploitasi.
Dalam kunjungannya ke Politeknik Pariwisata Lombok pada Selasa (25/3), Wamen Christina menyampaikan imbauan langsung kepada ratusan mahasiswa. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas masih adanya korban penipuan perekrutan tenaga kerja ilegal, meskipun informasi mengenai hal ini telah banyak beredar. "Ini harus dipahami, karena walaupun sudah jelas, tapi tetap aja ada yang jadi korban," ujarnya.
Wamen Christina menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum mempercayai iklan-iklan tersebut. Beliau menyarankan mahasiswa untuk melaporkan iklan-iklan yang mencurigakan kepada Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB atau melalui situs web dan media sosial Kementerian P2MI. Langkah ini dinilai penting untuk melindungi calon pekerja migran dari praktik-praktik perekrutan ilegal yang merugikan.
Kewaspadaan Terhadap Iklan Rekrutmen Ilegal
Wamen P2MI memberikan beberapa tips untuk mahasiswa agar tidak mudah tertipu oleh iklan-iklan rekrutmen ilegal yang beredar di media sosial. Mahasiswa diimbau untuk selalu mengecek keabsahan informasi melalui BP3MI NTB atau kanal resmi Kementerian P2MI. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tawaran pekerjaan tersebut legal dan aman.
Selain itu, Wamen Christina juga mengingatkan pentingnya memahami prosedur resmi bekerja di luar negeri. Ia menekankan agar mahasiswa tidak terburu-buru mengambil keputusan dan selalu memprioritaskan keamanan dan legalitas. Proses verifikasi dan pengecekan informasi harus dilakukan secara teliti sebelum memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan.
Wamen Christina juga menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai peluang kerja di luar negeri yang legal dan aman. Kunjungannya ke Politeknik Pariwisata Lombok merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada calon pekerja migran potensial mengenai prosedur dan persyaratan bekerja di luar negeri.
Peluang Kerja di Sektor Hospitality
Di samping peringatan akan bahaya iklan rekrutmen ilegal, Wamen Christina juga memberikan informasi mengenai peluang kerja di sektor hospitality di luar negeri. Saat ini, Turki, Kroasia, dan Bulgaria tengah membuka peluang bagi pekerja migran Indonesia di sektor tersebut. Hal ini menjadi alternatif selain negara-negara tujuan tradisional seperti Malaysia dan Taiwan.
Wamen Christina menekankan pentingnya persiapan kompetensi dan penguasaan bahasa asing bagi calon pekerja migran. Ia berharap agar mahasiswa sudah mulai mempersiapkan diri sejak dini, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di pasar kerja internasional. "Sehingga alangkah baiknya, jika dari awal mereka masuk ya, mereka sudah diberikan pencerahan soal peluang kerja luar negeri. Sudah mulai dibuka pikirannya bahwa ada lho kemungkinan kerja di luar negeri," katanya.
Selain mengunjungi Politeknik Pariwisata Lombok, Wamen Christina juga meninjau layanan lounge pekerja migran di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) Lombok dan akan mengisi kuliah umum di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Mataram pada 26 Maret 2024.
Wamen Christina berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini, para mahasiswa dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi lowongan kerja di luar negeri dan terhindar dari praktik-praktik perekrutan ilegal. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi dan memberikan dukungan kepada para pekerja migran Indonesia agar dapat bekerja secara aman dan terlindungi.