Menekraf Dorong BPOM Dukung UMKM Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Menekraf mendorong Badan POM untuk meningkatkan dukungan terhadap UMKM guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui kolaborasi dan peningkatan kualitas produk.
![Menekraf Dorong BPOM Dukung UMKM Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/130040.401-menekraf-dorong-bpom-dukung-umkm-capai-pertumbuhan-ekonomi-8-persen-1.jpg)
Jakarta, 7 Februari 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk lebih gencar mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar target pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai. Hal ini disampaikan Riefky saat bertemu Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, di Jakarta pada Kamis (6/2).
Pentingnya Kolaborasi untuk UMKM
Riefky menekankan pentingnya sinergi antar kementerian dan lembaga untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi dengan BPOM, menurutnya, krusial agar UMKM lebih mudah berkembang dan bersaing. "UMKM harus menjadi tulang punggung ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja lebih luas. Data BPS menunjukkan peningkatan tenaga kerja di sektor ini hingga 80 persen dalam satu dekade terakhir. Dengan tren ekonomi kreatif berbasis padat karya yang terus berkembang, kerja sama dengan BPOM akan membantu UMKM naik kelas dan meningkatkan kualitas produk," jelas Riefky dalam keterangan pers.
Sebagai tindak lanjut, Kemenekraf dan BPOM sepakat membentuk tim kecil untuk merancang kerja sama dalam sebuah nota kesepahaman (MoU). MoU ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi dirancang inovatif, fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan kekayaan intelektual UMKM.
Meningkatkan Kualitas Produk UMKM
Menekraf juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas produk UMKM, terutama di bidang obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Ia berharap BPOM dapat membantu proses sertifikasi dan pendampingan untuk meningkatkan daya saing produk lokal. "Kolaborasi ini penting karena sektor ekonomi kreatif melibatkan banyak pihak. Salah satu bentuk kerja sama yang bisa dilakukan adalah kurasi produk UMKM agar memenuhi standar, sehingga mereka bisa naik kelas dan menjangkau pasar yang lebih luas," tambah Riefky.
BPOM Siap Dukung UMKM
Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, menegaskan komitmen lembaganya untuk menjamin keamanan, stabilitas, dan standar produk UMKM. BPOM, sebut Taruna, memiliki berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti Wellness Festival dan Program Desa Pangan Aman. "BPOM siap mendukung peningkatan ekonomi melalui pengawasan dan sertifikasi produk UMKM. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 4,7 juta dengan kontribusi ekonomi hampir Rp6.000 triliun dari sektor pangan, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik, dan garam farmasi," ujar Taruna.
Langkah Konkret Menuju Pertumbuhan Ekonomi
Pertemuan tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala, dan pejabat utama BPOM. Kerja sama antara Kemenekraf dan BPOM ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui pemberdayaan UMKM. Dengan dukungan BPOM dalam hal sertifikasi dan peningkatan kualitas produk, UMKM diharapkan dapat semakin berdaya saing di pasar domestik maupun internasional, berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Kolaborasi ini menandai komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia. Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, UMKM diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Kesimpulan
Kerja sama antara Kemenekraf dan BPOM ini menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada peningkatan kualitas produk dan SDM UMKM, diharapkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai. Dukungan BPOM dalam hal sertifikasi dan pengawasan produk akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.