Pemerintah Siapkan Regulasi Komprehensif untuk Aset Dunia Nyata (RWA) Berbasis Blockchain
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan regulasi holistik terkait aset dunia nyata (RWA) berbasis blockchain demi keamanan dan perkembangan ekosistem Web3 di Indonesia.

Jakarta, 26 April 2024 - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, mengumumkan komitmen pemerintah untuk segera menyiapkan regulasi komprehensif mengenai Real World Assets (RWA). RWA, aset berwujud yang dapat ditokenisasi dan digunakan sebagai jaminan dalam sistem keuangan terdesentralisasi berbasis blockchain, memiliki potensi besar namun membutuhkan payung hukum yang kuat untuk menjamin keamanan dan perkembangannya.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam acara bertajuk 'Tokenizing the World: Unlocking the Global Wealth with Web3 and Real World Assets' yang diselenggarakan oleh Coinkami di Jakarta pada Jumat, 25 April 2024. Dalam sambutannya, Irene Umar menekankan pentingnya regulasi yang holistik, mencakup berbagai aspek, mulai dari standar metode pembayaran baru hingga mekanisme distribusi dan pendaftaran hak atas aset digital. Hal ini bertujuan untuk melindungi investor, pelaku usaha kreatif, dan masyarakat umum dari potensi risiko yang ada.
Menurut keterangan pers Kementerian Ekonomi Kreatif, regulasi yang komprehensif ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan potensi Web3 secara aman dan bertanggung jawab. Pemerintah menyadari pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan ini, sehingga diharapkan adanya dialog intensif antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan asosiasi terkait untuk merumuskan kerangka regulasi yang tepat dan efektif.
Kerja Sama Antar Pihak untuk Regulasi RWA
Irene Umar mengajak seluruh pembangun ekosistem blockchain untuk berkolaborasi. "Kami mengajak seluruh pembangun ekosistem blockchain untuk duduk bersama, membahas aspek teknis, hukum, hingga keperluan sosialisasi teknologi AI dan blockchain kepada masyarakat luas," katanya. Kolaborasi ini dinilai krusial untuk memastikan regulasi yang dihasilkan mengakomodasi berbagai perspektif dan kebutuhan, serta dapat diimplementasikan secara efektif.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pendekatan hexahelix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media, dan masyarakat. Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, regulasi yang dihasilkan diharapkan lebih responsif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat.
Penerapan model hexahelix ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan ekosistem Web3 yang berkelanjutan dan terpercaya. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat meminimalisir potensi konflik kepentingan dan memastikan regulasi yang dihasilkan adil dan bermanfaat bagi semua pihak.
Tantangan dan Peluang RWA
Irene Umar mengakui fluktuasi pasar kripto dan blockchain merupakan tantangan yang perlu diatasi. "Perkembangan pasar kripto dan blockchain yang fluktuatif menuntut kita untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan yang ada. Model investasi RWA, di mana aset fisik atau hak legal seperti karya seni, properti, dan intellectual property direpresentasikan secara digital, membawa peluang besar tetapi juga menuntut kepastian hukum," jelasnya.
Regulasi yang komprehensif diharapkan dapat memberikan kepastian hukum yang dibutuhkan oleh investor dan pelaku usaha. Kepastian hukum ini akan mendorong investasi dan inovasi di sektor ini, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan demikian, potensi besar RWA dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi di Indonesia.
Pemerintah menyadari pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai teknologi blockchain dan RWA. Sosialisasi yang efektif akan membantu masyarakat memahami potensi dan risiko yang terkait dengan teknologi ini, sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang tepat dan bijak.
Kesimpulan
Komitmen pemerintah untuk menyiapkan regulasi komprehensif mengenai RWA menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan ekosistem Web3 di Indonesia. Kolaborasi dan pendekatan hexahelix yang diusung diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang efektif, adil, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan implementasi regulasi ini.