Ratusan Penari Meriahkan Tulungagung World Dance Day di Tugu Kartini
Peringatan Hari Tari Dunia di Tulungagung dimeriahkan oleh ratusan penari dari berbagai komunitas dan sanggar, menampilkan beragam tarian tradisional dan modern.
Tulungagung, Jawa Timur, 27 April 2024 - Ahad kemarin, Tugu Kartini di Tulungagung, Jawa Timur, dipenuhi oleh ratusan penari yang bersemangat. Mereka berasal dari berbagai komunitas dan sanggar tari, baik dari Tulungagung sendiri maupun luar daerah seperti Malang, berkumpul untuk merayakan Hari Tari Dunia atau World Dance Day.
Sekitar 200 penari dari 15 komunitas dan sanggar ikut berpartisipasi dalam acara yang diprakarsai oleh para pemuda dan insan seni tari ini. Acara yang dibagi menjadi dua sesi, pagi dan malam hari, menampilkan beragam ragam tari yang memukau para penonton. Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga upaya untuk menghidupkan kembali eksistensi dan semangat insan seni tari di Tulungagung.
Clairine Faiza, selaku penyelenggara, menjelaskan tujuan utama acara ini. "Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong insan seni tari, khususnya di Tulungagung, untuk terus mengembangkan potensi yang ada dan melestarikannya," ungkap Clairine. Pergelaran ini menjadi bukti nyata komitmen untuk melestarikan dan memajukan seni tari di Tulungagung.
Pentas Tari yang Memukau
Pertunjukan tari yang disajikan sangat beragam dan menarik. Acara dibuka dengan penampilan solah bawa yang anggun dan menawan, kemudian dilanjutkan dengan berbagai jenis tarian lainnya yang menampilkan keindahan dan keunikan masing-masing. Puncak acara ditutup dengan penampilan flashmob tari reog kendang khas Tulungagung yang enerjik dan meriah, membuat para penonton ikut bersemangat.
Pada sesi pagi, sekitar 200 penari menampilkan bakat mereka, sementara sesi malam hari diikuti oleh sekitar 20 penari. Meskipun jumlah penari berbeda di setiap sesi, antusiasme dan semangat mereka tetap sama, menyuguhkan pertunjukan yang tak terlupakan. Hal ini menunjukkan besarnya minat dan dukungan masyarakat terhadap seni tari di Tulungagung.
Clairine berharap acara ini dapat menginspirasi seniman, khususnya insan seni tari, untuk terus berkarya dan berinovasi. "Harapan kami, semua seniman, khususnya insan seni tari, dapat terus merayakan hari besar ini dan bersama-sama memajukan nama Tulungagung di bidang seni budaya," ujarnya penuh harap. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa seni tari di Tulungagung memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan dikenal luas.
Seni Tari Tulungagung: Pesat dan Berkembang
Clairine juga menyampaikan bahwa perkembangan seni tari di Tulungagung saat ini sangat pesat. Banyaknya sanggar dan komunitas tari yang bermunculan menjadi bukti nyata perkembangan tersebut. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap seni tari, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Keberagaman peserta, dari berbagai usia, menunjukkan bahwa seni tari telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Tulungagung. "Peminatnya pun beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Artinya, seni tari memang sangat dekat dengan masyarakat dan menjadi potensi besar untuk terus dikembangkan," kata Clairine. Hal ini menjadi modal berharga bagi Tulungagung untuk terus mengembangkan potensi seni tarinya ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan adanya acara Tulungagung World Dance Day ini, diharapkan dapat semakin mendorong perkembangan seni tari di Tulungagung dan mengangkat nama Tulungagung di kancah seni budaya nasional bahkan internasional. Keberhasilan acara ini menjadi bukti nyata bahwa seni tari memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menyatukan masyarakat dalam satu semangat dan tujuan.
Acara ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dan masyarakat Tulungagung dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal. Semoga di tahun-tahun mendatang, acara serupa dapat terus diselenggarakan dengan skala yang lebih besar dan meriah.