14 Rumah Kemas Durian Beku Siap Dorong Ekspor Sulteng ke China
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Pemda Sulteng telah menyiapkan 14 rumah kemas durian beku untuk mendukung ekspor durian ke China, dengan tujuh lainnya untuk durian segar dalam proses persiapan.

Sulawesi Tengah siapkan ekspor durian ke China
Kabar baik datang dari Sulawesi Tengah (Sulteng)! Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Pemerintah Daerah Sulteng berkolaborasi untuk mendorong ekspor durian ke China. Langkah nyata yang telah dilakukan adalah penyiapan 14 rumah kemas durian beku, siap beroperasi sejak tahun 2024. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomi komoditas durian lokal dan membuka peluang pasar internasional yang lebih luas.
Dukungan Bapanas dan Implementasi Standar
Direktur Pengawasan Penerapan Standar Mutu dan Keamanan Pangan Bapanas, Brigjen Pol. Hermawan, menjelaskan dalam rapat koordinasi di Palu bahwa selain 14 rumah kemas durian beku, terdapat tujuh rumah kemas durian segar yang sedang dalam proses persiapan. Upaya ini melibatkan implementasi standar sanitasi dan higienis yang ketat di rumah kemas, pembangunan sistem ketelusuran produk, pendampingan penyiapan bisnis proses, dan penerapan standar operasional prosedur (SOP).
Bapanas berperan penting dalam memastikan keamanan dan mutu pangan, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Setiap produk pangan yang diperdagangkan harus memenuhi persyaratan keamanan yang telah ditetapkan. Kerja sama antara Bapanas sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP) dan dinas pangan provinsi/kabupaten/kota sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) menjadi kunci keberhasilan program ini.
Swasembada Pangan dan Hilirisasi
Ekspor durian ke China juga diposisikan sebagai bukti keberhasilan program swasembada pangan nasional, salah satu dari cita-cita Presiden RI. Program ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Ekspor durian beku merupakan contoh nyata dari upaya hilirisasi yang mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Hermawan menambahkan bahwa peningkatan kinerja ekspor pangan segar membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Tata niaga ekspor harus sesuai dengan kaidah keamanan dan mutu pangan segar agar terjamin kualitas dan kredibilitas produk Indonesia di mata internasional. Penerbitan surat registrasi rumah pengemasan dan sertifikat menjadi bagian penting dalam proses ini.
Potensi Durian Sulteng
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat luas lahan durian yang telah terdaftar mencapai 3.056 hektare, tersebar di lima kabupaten: Parigi Moutong (1.461,71 hektare), Poso (1.161,7 hektare), Sigi (211,941 hektare), Donggala (151 hektare), dan Toli-Toli (70,07 hektare). Dari kelima kabupaten tersebut, Parigi Moutong, Poso, dan Sigi telah menyatakan kesiapan untuk melakukan ekspor. Terdapat 15 packing house, dengan tujuh di antaranya telah terdaftar dan sisanya sedang dalam proses registrasi.
Kesimpulan
Inisiatif Bapanas dan Pemda Sulteng dalam menyiapkan infrastruktur dan standar untuk ekspor durian ke China merupakan langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian daerah dan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional. Kerja sama yang kuat antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan program ini, memastikan kualitas dan keamanan produk, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.