Durian Sulteng Siap Go Global: Potensi Ekspor hingga 8 Miliar Dolar AS
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) optimistis durian lokal siap bersaing di pasar global, terutama China, dengan potensi ekonomi ekspor mencapai 8 miliar dolar AS, meskipun perlu memenuhi standar kualitas dan protokol ekspor yang ketat.

Sulawesi Tengah (Sulteng) bersiap memasuki pasar durian global. Pemerintah Provinsi Sulteng menyatakan komoditas andalannya, durian, siap bersaing di pasar internasional, khususnya China, dengan potensi ekonomi yang sangat menjanjikan.
Potensi Ekspor Durian Sulteng
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulteng, Rudy Dewanto, mengungkapkan potensi besar pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di Sulteng, terutama budidaya durian. Bukan hanya nilai ekonomi yang tinggi, durian juga memiliki makna budaya yang mendalam bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, memenuhi standar kualitas dan pengawasan ketat dari Badan Karantina Pertanian sangatlah penting.
Tantangan ekspor durian langsung ke China membutuhkan kolaborasi erat antara pemangku kepentingan, pelaku usaha, dan masyarakat. Hal ini untuk memastikan produk durian Sulteng diterima dan mampu bersaing dengan produk dari daerah lain. Komunikasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan durian Sulteng sebagai komoditas internasional.
Memenuhi Standar Global
Potensi ekonomi ekspor durian Sulteng ke China diperkirakan mencapai 8 miliar dolar AS. Namun, Tiongkok memiliki protokol ekspor yang ketat, sehingga penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) menjadi sangat krusial. Pemerintah Sulteng, bersama Badan Karantina Pertanian dan pemangku kepentingan terkait, telah melaksanakan bimbingan dan simulasi audit persiapan ekspor durian ke Tiongkok untuk memastikan kesiapan seluruh rantai pasok, dari petani hingga pelaku usaha.
Untuk bersaing di pasar global, pelaku usaha perlu meningkatkan kualitas produk dan memperluas akses pasar internasional. Sulteng berambisi menjadi sentra penghasil durian berkualitas tinggi di dunia. Keberhasilan ekspor tidak hanya bergantung pada kualitas, tetapi juga kuantitas dan kontinuitas pasokan.
Kesiapan Daerah Penghasil Durian
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, terdapat 3.056 hektare kebun durian yang telah terdaftar di lima kabupaten: Parigi Moutong (1.461,71 hektare), Poso (1.161,7 hektare), Sigi (211,94 hektare), Donggala (151 hektare), dan Tolitoli (70,07 hektare). Dari kelima kabupaten tersebut, tiga kabupaten (Parigi Moutong, Poso, dan Sigi) telah siap ekspor. Dari 15 packing house, tujuh telah terdaftar, dan sisanya dalam proses registrasi.
Sebagai tindak lanjut, Tim General Administration of Customs of China (GACC) akan melakukan audit terhadap packing house dan kebun durian segar di Sulteng pada 9-14 Maret 2025. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan ekspor durian Sulteng ke pasar internasional.
Kesimpulan
Dengan potensi ekonomi yang besar dan upaya pemerintah yang serius dalam memenuhi standar internasional, durian Sulteng memiliki peluang besar untuk sukses di pasar global. Kolaborasi dan komitmen semua pihak akan menentukan keberhasilan upaya ini dalam membawa durian Sulteng ke kancah internasional.