Ekspor Durian Sulteng ke Tiongkok: Frozen dan Pasta Siap Menggoyang Pasar Internasional
Sulawesi Tengah bersiap mengekspor durian beku dan pasta ke Tiongkok pada Februari 2025, setelah memenuhi standar kualitas ketat dan melakukan simulasi ekspor untuk memastikan kelancaran proses pengiriman.
![Ekspor Durian Sulteng ke Tiongkok: Frozen dan Pasta Siap Menggoyang Pasar Internasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/180039.642-ekspor-durian-sulteng-ke-tiongkok-frozen-dan-pasta-siap-menggoyang-pasar-internasional-1.jpg)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengumumkan rencana ekspor durian ke Tiongkok dalam bentuk beku (frozen) dan pasta. Langkah ini dijadwalkan dimulai pada Februari 2025, menjawab permintaan pasar Tiongkok akan durian yang praktis dan siap konsumsi. Proses ekspor ini tentu menjadi kabar baik bagi para petani durian di Sulteng.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, Nelson Metubun, menjelaskan bahwa preferensi konsumen Tiongkok terhadap kemasan praktis menjadi pertimbangan utama bentuk ekspor durian. Sebelum pengiriman perdana, Pemerintah Indonesia akan melakukan simulasi ekspor untuk memastikan kelancaran prosesnya. Simulasi ini akan melibatkan berbagai kementerian/lembaga terkait, Pemprov Sulteng, dan perusahaan eksportir.
Proses ekspor ini menuntut kepatuhan terhadap standar kualitas yang sangat ketat dari pihak Tiongkok. Hal ini termasuk pemenuhan standar Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP). Rumah pengemas juga harus memperhatikan kualitas buah durian agar sesuai standar ekspor. Beberapa varietas durian yang akan diekspor meliputi Montong, Musangking, Duri Hitam, dan Bawor.
Kualitas durian yang akan diekspor juga diperhatikan secara detail. Buah durian akan dikirim dalam kondisi sekitar 80-90 persen matang, dengan perkiraan waktu tempuh pengiriman sekitar sembilan hari. Untuk memenuhi standar ekspor, sekitar 3.056 hektare kebun durian dan 1.379 petani durian di Sulteng telah terdaftar dan siap memenuhi protokol ekspor yang ditetapkan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi durian segar Sulteng mencapai lebih dari 433.189 ton per tahun. Terdapat 1,2 juta pohon durian produktif dari total 3,7 juta pohon yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulteng. Parigi Moutong, Poso, dan Sigi merupakan tiga kabupaten yang siap melakukan ekspor durian, bagian dari lima daerah di Sulteng yang telah terdaftar untuk program ini.
Meskipun fokus utama saat ini adalah ekspor durian beku dan pasta, Nelson Metubun juga menyebutkan bahwa kajian protokol untuk ekspor durian segar (fresh) atau buah utuh sedang dilakukan pemerintah. Hal ini menunjukkan potensi perluasan ekspor durian Sulteng di masa mendatang.
Ekspor durian ke Tiongkok menandai langkah signifikan bagi peningkatan perekonomian petani durian di Sulawesi Tengah. Dengan memenuhi standar kualitas yang ketat dan melalui proses simulasi yang matang, diharapkan ekspor durian ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Suksesnya ekspor ini juga akan membuka peluang pasar ekspor durian ke negara-negara lain di masa depan.