28 Masjid di Metro Terapkan QRIS untuk Donasi, Dorong Digitalisasi Transaksi
Kota Metro, Lampung, telah mengintegrasikan QRIS di 28 masjid untuk donasi dan infak, mendorong digitalisasi transaksi dan peningkatan pendapatan daerah.

Kota Metro, Lampung, kini semakin maju dalam upaya digitalisasi. Sebanyak 28 masjid di kota ini telah resmi mengimplementasikan sistem pembayaran digital QRIS untuk pengumpulan donasi dan infak. Inisiatif ini digagas oleh Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Metro, sebagai bagian dari strategi untuk mendorong transaksi digital di berbagai sektor.
Kepala BPPRD Kota Metro, Syachri Ramadhan, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mempermudah transaksi donasi, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat transaksi digital secara luas. "TP2DD Kota Metro kali ini mengedukasi masyarakat terkait transaksi pembayaran digital tidak hanya untuk transaksi pembayaran namun juga donasi atau infaq kepada masjid di Kota Metro," ujarnya dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) TP2DD.
Langkah ini sejalan dengan visi Kota Metro untuk menjadi kota yang maju dan modern, dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar utamanya. Wakil Wali Kota Metro, Rafiq Adi Pradana, menyatakan dukungan penuh terhadap program TP2DD dan menekankan pentingnya efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Digitalisasi untuk Layanan yang Lebih Baik
Pemerintah Kota Metro berupaya keras untuk mendorong masyarakat beralih ke transaksi digital. Hal ini tidak hanya berlaku untuk donasi di masjid, tetapi juga untuk pembayaran pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sosialisasi masif dilakukan di tempat-tempat publik untuk mempermudah masyarakat dalam menunaikan kewajiban perpajakan.
Selain itu, Pemerintah Kota Metro juga telah menerapkan Kartu Kredit Indonesia di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai bentuk digitalisasi pengeluaran pemerintah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.
Program TP2DD juga mencakup digitalisasi aset Pemerintah Kota Metro, yang diyakini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Zainal Abidin, menyatakan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung terhadap upaya digitalisasi ini, dan meyakini bahwa hal tersebut akan mendorong kemandirian fiskal Kota Metro.
Manfaat Digitalisasi Transaksi Pemerintah Daerah
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) menjadi fokus utama pemerintah daerah saat ini. Data dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI menunjukkan bahwa peningkatan ETPD di tingkat nasional telah mendorong peningkatan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah (PDRD) sebesar 7,91 persen. Hal ini menunjukkan dampak positif dari digitalisasi terhadap pendapatan daerah.
Dengan adanya implementasi QRIS di 28 masjid di Kota Metro, diharapkan akan terjadi peningkatan donasi dan infak. Sistem ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berdonasi, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana masjid. Ke depan, diharapkan lebih banyak masjid di Kota Metro dan daerah lainnya akan mengikuti jejak ini.
Program ini juga memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi digital masyarakat. Dengan semakin banyaknya transaksi digital yang dilakukan, masyarakat akan semakin terbiasa dan terampil dalam menggunakan teknologi digital. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat.
Pemerintah Kota Metro berkomitmen untuk terus mengembangkan program digitalisasi dan berharap semua program dapat terimplementasi dengan baik, selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam bertransaksi. Digitalisasi diharapkan dapat membawa Kota Metro menuju pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.