85 Pokmaswas NTT Perkuat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan NTT melibatkan 85 kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) untuk memperkuat pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah kepulauan NTT.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkatkan upaya pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dengan melibatkan 85 kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan NTT. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan pengawasan secara kolaboratif, mengingat luasnya wilayah perairan di NTT.
Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) DKP NTT, Mery Foenay, menjelaskan bahwa Pokmaswas berperan sebagai informan utama di lapangan. Mereka menjadi perpanjangan tangan DKP dalam memberikan informasi penting terkait aktivitas di laut, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur keterlibatan masyarakat dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
Langkah ini sangat strategis bagi NTT yang merupakan wilayah kepulauan dengan luas perairan yang signifikan. Dengan adanya Pokmaswas, pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan ilegal dan pelestarian lingkungan laut, seperti transplantasi terumbu karang, dapat dilakukan secara lebih optimal. Pokmaswas memiliki tugas untuk memantau, melaporkan aktivitas ilegal kepada DKP setempat atau aparat penegak hukum terdekat.
Peran Strategis Pokmaswas di NTT
Mery Foenay menambahkan bahwa pendataan ulang Pokmaswas telah dilakukan sejak tahun 2019, termasuk penerbitan Surat Keputusan (SK) bagi kelompok-kelompok baru. Hingga tahun 2024, tercatat sebanyak 85 Pokmaswas aktif di NTT. Kabupaten Alor memiliki jumlah Pokmaswas terbanyak dengan 14 kelompok, diikuti Kabupaten Rote Ndao dengan 11 kelompok. Dua Pokmaswas di Kabupaten Flores Timur, yaitu Pokmaswas Jalur Gaza dan Pokmaswas Peda Wutun, mendapatkan apresiasi atas kontribusi dan aktivitas mereka yang sangat aktif.
DKP NTT memberikan pendampingan dan pembinaan secara bertahap kepada Pokmaswas setiap tahunnya, disesuaikan dengan wilayah masing-masing. Selain itu, DKP juga menyalurkan bantuan alat yang mendukung operasional Pokmaswas yang aktif. Dukungan ini bertujuan untuk memastikan Pokmaswas dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.
Bantuan dan pendampingan yang diberikan oleh DKP NTT diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaporan oleh Pokmaswas. Dengan demikian, sinergi antara DKP dan Pokmaswas dapat terus terjaga dan ditingkatkan demi keberhasilan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di NTT.
Harapan dan Komitmen DKP NTT
DKP NTT menaruh harapan besar kepada Pokmaswas sebagai perpanjangan tangan dalam melakukan pengawasan di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, DKP berharap agar Pokmaswas tetap aktif, solid, dan rutin memberikan laporan terkini. Kerja sama yang solid antara DKP dan Pokmaswas sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di NTT.
Dengan adanya 85 Pokmaswas yang tersebar di berbagai wilayah kepulauan NTT, diharapkan pengawasan terhadap praktik-praktik ilegal dan pelestarian lingkungan laut dapat ditingkatkan. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di NTT untuk generasi mendatang. Komitmen dan kerja keras Pokmaswas dalam menjalankan tugasnya sangat diapresiasi oleh DKP NTT.
Keberhasilan program pengawasan ini sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara DKP NTT dan Pokmaswas. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan dapat tercipta pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan di NTT.
- Jumlah Pokmaswas: 85 kelompok
- Wilayah dengan Pokmaswas terbanyak: Kabupaten Alor (14 kelompok)
- Dukungan DKP NTT: Pendampingan, pembinaan, dan bantuan alat
- Tujuan: Memperkuat pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, mencegah praktik ilegal, dan melestarikan lingkungan laut
Melalui kerja sama yang erat antara DKP NTT dan Pokmaswas, diharapkan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di NTT akan semakin efektif dan berkelanjutan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelestarian lingkungan laut di NTT.