90,59 Persen Alumni BLK Kepri Terserap Kerja di 2024: Inovasi dan Kolaborasi Jadi Kunci
Disnakertrans Kepri berhasil mencetak angka penyerapan alumni BLK hingga 90,59 persen di tahun 2024, berkat inovasi pelatihan dan kolaborasi dengan industri.

Tanjungpinang, 24 April 2024 - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengumumkan capaian luar biasa: 90,59 persen alumni Balai Latihan Kerja (BLK) Kepri telah terserap di dunia kerja pada tahun 2024. Sukses ini diraih berkat program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Program ini menjawab pertanyaan apa (peningkatan penyerapan tenaga kerja), siapa (alumni BLK Kepri), di mana (Kepri), kapan (tahun 2024), mengapa (keselarasan program pelatihan dengan kebutuhan industri), dan bagaimana (inovasi dan kolaborasi).
Plt Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kepri, Suryadi, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan bukti efektifitas program pelatihan kerja yang dilakukan baik oleh BLK pemerintah maupun swasta. Sekitar 1.400 orang mengikuti program pelatihan pada tahun lalu; 100 di antaranya langsung bekerja setelah mengikuti pelatihan di BLK pemerintah, sementara sisanya tersebar di berbagai BLK swasta. Keberhasilan ini menunjukkan keselarasan antara program pelatihan dengan kebutuhan industri di Kepri.
Disnakertrans Kepri berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan program pelatihan yang relevan. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi erat dengan berbagai mitra, termasuk BLK dan perusahaan swasta. "Kami banyak berkolaborasi dengan berbagai perusahaan, mulai dari perhotelan hingga kawasan ekonomi khusus terkait kerja sama pelatihan sampai pemagangan kerja yang sesuai kebutuhan dunia kerja," ungkap Suryadi.
Inovasi dan Kolaborasi: Strategi Menuju Kesuksesan
Disnakertrans Kepri memiliki empat BLK milik pemerintah yang tersebar di Tanjungpinang, Batam, Karimun, dan Natuna. Selain itu, terdapat beberapa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta di Tanjungpinang, Bintan, dan Lingga yang turut berkontribusi. Kolaborasi dengan BLK swasta menjadi kunci keberhasilan dalam penempatan kerja bagi alumni BLK. BLK swasta yang memiliki inhouse training berperan penting dalam mempersiapkan peserta pelatihan agar siap bekerja sesuai kebutuhan industri.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pemetaan kebutuhan pasar kerja untuk menentukan segmen pelatihan di tahun 2025. Suryadi menekankan pentingnya menciptakan lulusan BLK yang tidak hanya terserap kerja, tetapi juga mampu mandiri. Hal ini penting mengingat persaingan kerja yang ketat dan sifat pekerjaan yang seringkali bersifat kontrak.
"Ketika mereka masih susah mencari kerja setelah mengikuti pelatihan, maka Disnakertrans Kepri akan berkolaborasi dengan BLK swasta yang memiliki inhouse training di perusahaan sesuai kebutuhan industri," jelas Suryadi. Dengan demikian, program pelatihan kerja dirancang agar mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar kerja.
Fokus Pelatihan 2025: Perhotelan dan Industri
Tahun 2025, Disnakertrans Kepri menargetkan peningkatan kualitas program pelatihan. Salah satu fokus utama adalah sektor perhotelan. Suryadi menjelaskan, "Oleh karena itu, salah satu fokus pelatihan kami tahun ini adalah sektor perhotelan, karena ketika seseorang tidak lagi dibutuhkan di hotel itu, ia bisa membuka usaha sendiri, misalnya pekerja bagian buffet hotel bisa membuka kafe sendiri." Hal ini bertujuan untuk membekali peserta pelatihan dengan keahlian yang memungkinkan mereka untuk mandiri secara ekonomi.
Selain perhotelan, fokus lain adalah memenuhi kebutuhan industri di Kepri. Dengan adanya rencana penerimaan kerja besar-besaran di beberapa perusahaan industri pada Juni 2025, seperti McDermott Batam dan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Disnakertrans Kepri akan menempatkan peserta magang di program inhouse training perusahaan agar mereka siap bekerja setelah pelatihan.
"Industri butuh apa, kami akan tempatkan siswa magang di inhouse training perusahaan agar mereka langsung bisa kerja di sana," tegas Suryadi. Strategi ini memastikan keselarasan antara keterampilan yang diajarkan dengan kebutuhan industri, sehingga meningkatkan peluang kerja bagi para alumni BLK.
Disnakertrans Kepri juga mengimbau masyarakat, terutama pencari kerja, untuk aktif memantau informasi pendaftaran pelatihan kerja melalui media sosial BLK di masing-masing kabupaten/kota di Kepri. Dengan demikian, mereka dapat mengikuti program pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pasar kerja.
Keberhasilan Disnakertrans Kepri dalam menyerap 90,59 persen alumni BLK menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di pasar kerja. Inovasi, kolaborasi, dan pemetaan kebutuhan industri menjadi kunci keberhasilan program ini, dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.