PPKD Jaktim Sasar 70 Persen Lulusan Terserap Kerja: Inovasi Pelatihan dan Fasilitas Unggulan
Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur menargetkan peningkatan signifikan angka penyerapan lulusan pelatihan hingga 70 persen, melalui inovasi pelatihan dan modernisasi fasilitas.

Jakarta, 27 Maret 2025 - Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur, yang berlokasi di Pondok Kelapa, Duren Sawit, memasang target ambisius: 70 persen lulusan pelatihannya mampu terserap di pasar kerja. Target ini menandai peningkatan drastis dari capaian sebelumnya yang hanya berkisar 20-30 persen. Upaya ini dilakukan melalui berbagai inovasi dan peningkatan kualitas pelatihan, menjawab tantangan tingginya angka pengangguran di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan perubahan signifikan dalam sistem PPKD Jakarta Timur. "PPKD kini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga memastikan lulusan siap masuk ke dunia kerja," ujarnya saat dikonfirmasi. Perubahan ini mencakup modernisasi peralatan dan prasarana, serta penerapan metode pelatihan hybrid yang inovatif.
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan PPKD Jakarta Timur. Dengan peningkatan kualitas pelatihan dan fasilitas, diharapkan lulusan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif, baik di dalam maupun luar negeri.
Modernisasi Fasilitas dan Metode Pelatihan Hybrid
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah modernisasi peralatan dan prasarana di PPKD Jakarta Timur. Peralatan dan teknologi yang lebih modern akan meningkatkan kualitas pelatihan dan memastikan lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, metode pelatihan hybrid yang diadopsi juga memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih baik bagi peserta pelatihan.
Penerapan metode pelatihan hybrid memungkinkan peserta untuk mengikuti pelatihan secara daring dan luring. Hal ini sangat bermanfaat bagi peserta yang memiliki keterbatasan waktu atau lokasi. Dengan metode ini, diharapkan lebih banyak masyarakat dapat mengikuti pelatihan dan meningkatkan keterampilan mereka.
Lebih lanjut, integrasi pembelajaran bahasa asing, seperti Inggris dan Jepang, menjadi nilai tambah yang signifikan. "Kendala utama kita bukan keterampilan teknis, tapi bahasa. Sekarang, pelatihan otomotif atau pendingin juga mencakup pembelajaran bahasa agar mereka lebih siap bersaing secara global," ungkap Hari Nugroho.
Angkatan I Tahun 2025: Tingkat Kelulusan Tinggi
Pelatihan keterampilan kerja regular Angkatan I Tahun 2025 di PPKD Jakarta Timur telah resmi ditutup pada 22 Maret 2025. Sebanyak 340 peserta mengikuti pelatihan yang terbagi dalam 17 kelas program pelatihan dengan durasi 240 hingga 360 Jam Pelajaran (JPL). Hasilnya sangat menggembirakan, dengan tingkat kelulusan mencapai 93,2 persen.
Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan, menyampaikan bahwa para lulusan telah dibekali ilmu dan keterampilan untuk meningkatkan peluang kerja mereka. Ia juga menekankan pentingnya bekal keterampilan dalam menghadapi persaingan kerja yang ketat di tengah tingginya angka pengangguran di DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta menyadari tantangan ini dan berkomitmen untuk menciptakan pelatihan kerja yang efektif dan tepat sasaran, sebagai upaya mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Salah satu wujud komitmen ini adalah perencanaan pembangunan gedung enam lantai di PPKD Jakarta Timur pada tahun anggaran 2025 untuk meningkatkan fasilitas pelatihan.
Harapan untuk Masa Depan
Teguh Hendarwan berharap para alumni pelatihan dapat menjadi tenaga kerja yang terampil, mampu melakukan banyak tugas (multitasking), dan berperan sebagai agen perubahan positif bagi DKI Jakarta. Dengan peningkatan kualitas pelatihan dan dukungan dari pemerintah, diharapkan target 70 persen lulusan terserap kerja dapat tercapai, berkontribusi pada penurunan angka pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program pelatihan di PPKD Jakarta Timur tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan kemampuan bahasa asing dan kesiapan mental untuk menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Inovasi dan komitmen ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di Jakarta.