Bangka Tengah Gencarkan Sertifikasi ISPO, Kunci Sawit Berkelanjutan Demi Ekonomi Lokal
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah masifkan sosialisasi Sertifikasi ISPO demi produksi kelapa sawit berkelanjutan. Apa pentingnya bagi petani dan daerah?

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, secara aktif menggencarkan sosialisasi Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada para pekebun kelapa sawit. Langkah ini diambil sebagai upaya konkret untuk memastikan bahwa produksi kelapa sawit di wilayah tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kegiatan sosialisasi ini, yang diikuti oleh sekitar 100 petani di Pangkalanbaru, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya sertifikasi ISPO. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sektor pertanian, khususnya kelapa sawit, yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, menekankan bahwa kelapa sawit adalah komoditas strategis yang tidak hanya menjadi sumber penghasilan utama bagi ribuan keluarga petani, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah serta penciptaan lapangan kerja di Bangka Tengah.
ISPO: Jaminan Produksi Sawit Berkelanjutan
Sertifikasi ISPO merupakan sistem sertifikasi nasional yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa seluruh proses produksi kelapa sawit di Indonesia memenuhi standar keberlanjutan. Sistem ini mencakup berbagai prinsip penting yang harus dipatuhi oleh para pekebun.
Prinsip-prinsip utama ISPO meliputi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, penerapan praktik perkebunan yang baik, serta pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati secara bertanggung jawab. Selain itu, ISPO juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap aspek usaha perkebunan dan peningkatan usaha yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, Dian Akbarini, menyatakan bahwa sosialisasi ISPO akan terus digencarkan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman menyeluruh tentang konsep dan kewajiban yang melekat pada sertifikasi ISPO, sehingga para petani dapat mengimplementasikannya dengan baik.
Mendorong Implementasi dan Sinergi Petani
Melalui berbagai kegiatan sosialisasi, DPKP Bangka Tengah berupaya mendorong implementasi budi daya kelapa sawit yang berkelanjutan di kalangan petani. Pemerintah daerah juga menyusun langkah-langkah strategis untuk mendukung para petani dalam proses menuju sertifikasi ISPO, memastikan mereka mendapatkan bimbingan yang memadai.
Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk membangun sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, para petani, dan pihak-pihak terkait lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem perkebunan kelapa sawit yang lebih stabil, produktif, dan berkelanjutan di masa depan.
Dian Akbarini juga menambahkan bahwa para pekebun diharapkan mulai melakukan pembenahan dari berbagai sisi. Hal ini mencakup legalitas lahan yang dimiliki, tata kelola kelompok tani yang lebih baik, serta pencatatan aktivitas budidaya secara akurat dan teratur. Langkah-langkah ini dianggap krusial untuk keberhasilan sertifikasi.
Pembenahan tersebut sangat penting agar para petani dapat mengakses berbagai insentif dan menjalin kemitraan berbasis keberlanjutan di masa mendatang. Dengan demikian, Sertifikasi ISPO tidak hanya menjadi bukti kepatuhan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi petani kelapa sawit di Bangka Tengah.