Benyamin Sueb Awards: Penghargaan untuk Kelurahan dan Kecamatan Berprestasi di DKI Jakarta
Pemprov DKI Jakarta akan memberikan penghargaan Benyamin Sueb Awards kepada kelurahan dan kecamatan berprestasi yang peduli lingkungan, sebagai bentuk apresiasi pada kontribusi mereka dan pelestarian budaya Betawi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memberikan penghargaan bergengsi bernama 'Benyamin Sueb Awards' kepada kecamatan dan kelurahan yang dinilai berprestasi dan berkontribusi signifikan terhadap lingkungan. Penghargaan ini diumumkan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, pada Sabtu, 26 April, di Jakarta. Inisiatif ini merupakan wujud apresiasi Pemprov DKI terhadap kinerja luar biasa para pemimpin wilayah dan sekaligus penghormatan terhadap tokoh Betawi legendaris, Benyamin Sueb.
"Mudah-mudahan saya mendapat izin dari keluarga Benyamin Sueb untuk memberikan penghargaan pada wilayah-wilayah, lurah-lurah yang berprestasi dan berbuat baik bagi lingkungannya," ungkap Gubernur Pramono Anung. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para pemimpin wilayah untuk terus meningkatkan kinerja dan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar.
Anggaran untuk penyelenggaraan 'Benyamin Sueb Awards' akan bersumber dari APBD DKI Jakarta. Namun, proses penilaian para penerima penghargaan akan dilakukan secara independen oleh pihak profesional di luar lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Hal ini bertujuan untuk memastikan objektivitas dan transparansi dalam menentukan para pemenang penghargaan bergengsi tersebut. "Kriterianya yang menilai adalah profesional. Jadi, bukan orang Pemprov yang menilai," tegas Pramono Anung.
Mendorong Prestasi dan Melestarikan Budaya Betawi
Selain membahas 'Benyamin Sueb Awards', Gubernur Pramono Anung juga menyampaikan rencana pengembangan Lebaran Betawi. Ke depannya, perayaan Lebaran Betawi tidak hanya akan dilaksanakan di tingkat provinsi, tetapi juga akan diperluas ke tingkat kabupaten/kota. Hal ini diharapkan dapat semakin menumbuhkan dan melestarikan budaya Betawi di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Salah satu perubahan yang akan diterapkan adalah keterlibatan lurah dan camat dalam prosesi penyerahan hantaran atau seserahan pada Lebaran Betawi tingkat kabupaten/kota. Mereka akan berperan aktif dalam membawa hantaran dari wilayah masing-masing. Ini berbeda dengan Lebaran Betawi tingkat provinsi, di mana hantaran dibawa oleh Wali Kota dan diserahkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dengan melibatkan lurah dan camat, diharapkan partisipasi masyarakat semakin meningkat dan budaya Betawi dapat tetap terjaga. "Supaya budaya Betawi tetap terjaga," jelas Pramono Anung. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melestarikan warisan budaya Betawi untuk generasi mendatang.
Lebaran Betawi 2025: Perayaan Budaya dan Kuliner Khas Betawi
Lebaran Betawi 2025 tingkat provinsi telah berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 27 April. Acara dibuka dengan penyerahan hantaran dari para Wali Kota kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Hantaran tersebut berisi berbagai kuliner khas Betawi yang kaya akan cita rasa dan sejarah.
Aneka ragam kuliner Betawi disajikan dalam hantaran tersebut, antara lain ayam kuning, es selendang mayang, ongol-ongol, dodol Kemayoran, gado-gado Gondangdia, bebek oblok, dan wajik. Keberagaman kuliner ini mencerminkan kekayaan budaya Betawi yang perlu dilestarikan dan dipromosikan.
Pemberian penghargaan Benyamin Sueb Awards dan pengembangan Lebaran Betawi merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong prestasi, dan melestarikan warisan budaya Betawi. Kedua inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat DKI Jakarta dan memperkuat identitas budaya Betawi.
Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan akan semakin banyak kelurahan dan kecamatan yang berlomba-lomba untuk berprestasi dan berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup warga DKI Jakarta.