BP Taskin Siapkan 1.000 Dapur Makan Bergizi Gratis di Daerah 3T
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) berencana membangun 1.000 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk membantu pengentasan kemiskinan.

Jakarta, 25 April 2024 - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mengumumkan rencana ambisius untuk membangun sebanyak 1.000 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan kemiskinan di wilayah-wilayah yang membutuhkan bantuan paling mendesak. Program ini melibatkan kerjasama lintas kementerian dan sektor swasta untuk memastikan keberhasilannya.
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menjelaskan bahwa rencana tersebut telah disusun secara detail, termasuk perencanaan gudang penyimpanan bahan makanan, jumlah pegawai yang dibutuhkan, dan kebutuhan komoditi untuk MBG. "Kami sudah membuat rencana detil yang akan dituangkan dalam rencana induk pengentasan kemiskinan. Berapa gudang, berapa pegawai, hingga berapa kebutuhan komoditi untuk MBG ini, sudah kami hitung dengan baik," ujar Budiman dalam konferensi pers di Jakarta.
Keputusan untuk membangun 1.000 dapur MBG di daerah 3T ini diambil setelah mendapat persetujuan dari Badan Gizi Nasional (BGN), yang akan berkoordinasi dengan BP Taskin dalam pelaksanaan program ini. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan gizi dan kesejahteraan masyarakat di daerah 3T.
Kerja Sama dan Peran Masyarakat
Salah satu poin penting dalam program ini adalah keterlibatan masyarakat miskin dalam proses produksi bahan makanan untuk MBG. Hal ini sejalan dengan tujuan BP Taskin untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. "Rancangan pasokan untuk MBG bagi daerah 3T wajib melibatkan masyarakat miskin dalam produksinya, sehingga proyek MBG bisa membantu BP Taskin dalam mengentaskan kemiskinan," tegas Budiman.
BP Taskin dan beberapa kementerian terkait akan memberikan dukungan penuh, mulai dari penyediaan bahan baku, distribusi, hingga koordinasi dengan petani, peternak, dan nelayan. Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) akan bertanggung jawab atas pengolahan dan penyajian makanan di dapur MBG.
Budiman menekankan pentingnya kolaborasi dalam program ini. Kerjasama antar kementerian dan lembaga, serta keterlibatan sektor swasta, merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai target 1.000 dapur MBG. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan efisien.
Pendanaan dan Target Pelaksanaan
Meskipun rencana awal menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada bulan Mei, Budiman menyatakan bahwa untuk mempercepat pelaksanaan, pihaknya juga akan melibatkan investor swasta. "Rencananya akan menggunakan APBN yang akan disediakan di Bulan Mei, tetapi untuk mempercepat, kami akan menggunakan investor swasta. Sudah disiapkan segalanya untuk 1.000 dapur pertama di daerah 3T," jelasnya.
BP Taskin menargetkan agar program MBG untuk daerah 3T dapat segera diimplementasikan. Hal ini menunjukkan komitmen BP Taskin dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan dan peningkatan gizi masyarakat di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan program pengentasan kemiskinan secara keseluruhan.
Dengan melibatkan berbagai pihak dan sumber daya, diharapkan program 1.000 dapur MBG ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di daerah 3T, meningkatkan taraf hidup mereka, dan mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.