Cap Go Meh Makassar: Momentum Kebersamaan dan Keberagaman Budaya
Wali Kota Makassar Danny Pomanto berharap perayaan Cap Go Meh di Makassar terus menjadi simbol keberagaman dan solidaritas antarumat beragama, sekaligus momentum untuk menjaga toleransi.
![Cap Go Meh Makassar: Momentum Kebersamaan dan Keberagaman Budaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/190040.622-cap-go-meh-makassar-momentum-kebersamaan-dan-keberagaman-budaya-1.jpg)
Makassar, 9 Februari 2025 - Perayaan Cap Go Meh di Makassar, khususnya Jappa Jokka Cap Go Meh 2025, diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat keberagaman dan solidaritas antarumat beragama. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang turut hadir dalam perayaan tersebut.
Danny Pomanto, yang juga menghadiri perayaan ini untuk terakhir kalinya sebagai Wali Kota sebelum masa jabatannya berakhir, menekankan pentingnya makna di balik perayaan Cap Go Meh. Menurutnya, "Cap Go Meh ini bukan sekadar kumpul-kumpul, tetapi juga ajang solidaritas, ada penampilan budaya, dan banyak hal di sana," ujarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Perayaan Terakhir dan Apresiasi Toleransi
Sebagai perayaan Cap Go Meh terakhirnya sebagai Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia dan masyarakat yang terlibat. Ia melihat event ini sebagai bukti nyata toleransi yang tinggi di Kota Makassar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa karnaval Jappa Jokka Cap Go Meh tidak hanya diikuti oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh berbagai kalangan dan umat beragama. "Cap Go Meh ini, yang ditandai dengan Jappa Jokka, itu tandanya bahwa solidaritas seluruh tradisi, seluruh golongan, seluruh agama begitu kompak di momen ini," tuturnya.
Harapan untuk Makassar yang Inklusif
Selama sembilan tahun memimpin Makassar, Danny Pomanto mengaku telah menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak. Ia berharap kerja sama positif ini akan terus berlanjut dan Makassar tetap konsisten dalam menyelenggarakan Festival Cap Go Meh sebagai perayaan budaya yang inklusif.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama masa kepemimpinannya. "Terima kasih selama sembilan tahun kita sudah bekerja sama dengan baik, terima kasih sudah membuat Kota Makassar luar biasa, saya mohon maaf kalau ada tidak sempurna, mohon maaf kalau ada yang tidak puas, saya hanya seorang anak lorong yang diamanahkan menjadi Wali Kota Makassar dua periode," terangnya.
Cap Go Meh: Simbol Kebersamaan
Perayaan Cap Go Meh di Makassar, khususnya Jappa Jokka, bukan hanya sekadar perayaan tahunan bagi komunitas Tionghoa, tetapi telah berkembang menjadi sebuah festival budaya yang merangkul seluruh lapisan masyarakat. Kehadiran berbagai umat beragama dalam perayaan ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
Keberagaman budaya yang ditampilkan dalam perayaan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain menampilkan tradisi Tionghoa, perayaan ini juga seringkali menampilkan berbagai seni dan budaya lokal lainnya, sehingga menciptakan suasana yang meriah dan penuh warna. Hal ini menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Makassar dan sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di tengah keberagaman.
Momentum Penting untuk Kemajuan Makassar
Perayaan Cap Go Meh di Makassar juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan kota. Event ini dapat menjadi daya tarik wisata, meningkatkan perekonomian lokal, dan memperkenalkan budaya Makassar kepada dunia luar. Dengan demikian, perayaan Cap Go Meh tidak hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pembangunan kota yang berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan perayaan Cap Go Meh di Makassar akan terus berkembang dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menjaga keberagaman dan kerukunan antarumat beragama. Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman bukan merupakan ancaman, melainkan kekuatan yang dapat memperkaya kehidupan bermasyarakat.
Kesimpulan
Perayaan Jappa Jokka Cap Go Meh 2025 di Makassar menjadi bukti nyata komitmen masyarakat dalam menjaga keberagaman dan solidaritas. Harapan Wali Kota Danny Pomanto agar Makassar tetap konsisten dalam menyelenggarakan festival ini menunjukkan pentingnya perayaan Cap Go Meh sebagai simbol kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di kota tersebut.