Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN): Sasar Bantuan Sosial Tepat Sasaran
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf memastikan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) segera digunakan untuk penyaluran bantuan sosial tepat sasaran, ditargetkan rampung triwulan pertama 2025.
![Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN): Sasar Bantuan Sosial Tepat Sasaran](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/140036.674-data-tunggal-sosial-ekonomi-nasional-dtsen-sasar-bantuan-sosial-tepat-sasaran-1.jpg)
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran. Hal ini disampaikan usai menghadiri Dialog Pilar-Pilar Sosial Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (1/1).
Gus Ipul menekankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan secara kolaboratif dan efektif. DTSEN menjadi kunci utama dalam pencapaian target tersebut, karena data yang terintegrasi memungkinkan intervensi tepat sasaran dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pembuatan perencanaan yang matang menjadi prioritas agar bansos benar-benar sampai ke yang membutuhkan.
Target penyelesaian DTSEN diproyeksikan pada tahun 2025. Namun, Gus Ipul berharap data terbaru ini dapat digunakan segera, bahkan pada triwulan pertama tahun ini. Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang belum menerima bantuan karena belum terdata di DTSEN, dapat mendaftar melalui jalur resmi (RT/RW, desa/kelurahan, pemerintah daerah) atau melalui aplikasi Cek Bansos. Partisipasi masyarakat dalam evaluasi data juga sangat penting untuk memastikan keakuratannya.
Program Keluarga Harapan (PKH) juga mendapatkan sorotan. Mensos menekankan pentingnya target graduasi bagi pendamping PKH, minimal 10 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) per tahun. Sebelumnya, graduasi berjalan alamiah tanpa target terukur. Kini, semua proses harus terukur, dari outcome hingga dampaknya, untuk memastikan efektivitas penggunaan anggaran negara.
Koordinasi antar lembaga dan pemerintah daerah juga menjadi fokus utama. Gus Ipul menjelaskan pentingnya sinergi, menghindari ego sektoral. Kerja sama antar kementerian dan pemerintah daerah akan memastikan bansos tepat sasaran dan efektif. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menghilangkan ego sektoral dan bekerja bersama-sama.
Dialog Pilar-Pilar Sosial Kabupaten Banyumas bertujuan menyatukan persepsi dan langkah dalam pola kerja baru. Mensos dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono secara bergantian bertemu para pendamping sosial, yang dianggap sebagai ujung tombak program. Para pendamping harus memahami tugasnya dan memiliki target terukur sesuai arahan Presiden.
Penjabat Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, menyatakan penurunan kemiskinan ekstrem di Banyumas signifikan. Namun, ia menunggu data resmi DTSEN dari pemerintah pusat sebelum mengumumkan data terbaru. Setelah dialog, Mensos dan Wamensos menyalurkan bantuan senilai Rp384.480.000 kepada UPT Kemensos 'Sentra Satria' di Baturraden, Banyumas.