DEN Pantau MBG di Depok: Dorong Ekonomi Lokal dan Gizi Siswa
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memantau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 23 Depok, Jawa Barat, untuk memastikan manfaatnya bagi gizi siswa dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Jakarta, 30 April 2024 - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 23 Kota Depok, Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan program MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi bagi siswa, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal dan distribusi produk pangan dalam negeri.
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, "Kami ingin memastikan bahwa program MBG ini tidak hanya memberikan manfaat gizi bagi anak-anak, tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi lokal dan mempercepat distribusi produk pangan dalam negeri." Beliau juga mendengarkan langsung pengalaman para siswa terkait program makan siang gratis di sekolah tersebut dan optimis program ini memberikan dampak positif bagi mereka.
Hasil kajian DEN menunjukkan potensi besar MBG dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Program ini berpotensi menciptakan lapangan kerja, meningkatkan permintaan produk pangan dalam negeri, dan memperkuat ketahanan sosial. Oleh karena itu, pemantauan dan pengawasan yang ketat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Penguatan Ekonomi Lokal melalui MBG
Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG), sebagai dapur penyedia makanan bergizi, membeli bahan baku dari petani sayur, peternak telur, dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan lokal. Strategi ini diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang saling mendukung dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara SPPG, petani, peternak, dan UMKM akan menciptakan siklus ekonomi yang lebih kuat. SPPG yang mengolah bahan baku lokal akan meningkatkan daya beli petani dan pelaku UMKM, sekaligus mempercepat perputaran ekonomi di daerah sekitar. Dengan demikian, program MBG tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pengawasan yang ketat. Untuk memastikan hal tersebut, DEN menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program MBG.
Pentingnya Pengawasan dan Transparansi
Demi keberlanjutan dan efektivitas program MBG, beberapa langkah penguatan implementasi diperlukan. Langkah-langkah tersebut meliputi business process review dan audit rutin oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini bertujuan untuk mencegah penyimpangan dan memastikan penggunaan dana tepat sasaran.
Luhut menekankan pentingnya tata kelola yang transparan, pelibatan masyarakat dalam pengawasan, serta penggunaan data yang akurat dan konsisten. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan rantai pasok dapat terjaga, potensi kebocoran dapat diminimalisir, dan manfaat program dapat dirasakan secara maksimal oleh siswa dan masyarakat sekitar.
Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan berkelanjutan. Dengan demikian, program ini dapat memberikan manfaat optimal, baik bagi gizi siswa maupun bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Kesimpulannya, program MBG di Depok tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi siswa, tetapi juga dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kolaborasi dan pengawasan yang ketat. Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen semua pihak untuk menciptakan ekosistem yang transparan dan berkelanjutan.