Disdag Mataram Gelar Pasar Rakyat Jelang Ramadhan: Stabilisasi Harga Jadi Fokus Utama
Pemerintah Kota Mataram melalui Disdag akan menggelar pasar rakyat selama enam hari di enam kecamatan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.
![Disdag Mataram Gelar Pasar Rakyat Jelang Ramadhan: Stabilisasi Harga Jadi Fokus Utama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220235.512-disdag-mataram-gelar-pasar-rakyat-jelang-ramadhan-stabilisasi-harga-jadi-fokus-utama-1.jpg)
Jelang bulan suci Ramadhan 1446 H/2025, Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersiap menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram akan menggelar pasar rakyat selama enam hari di enam kecamatan.
Pasar Rakyat Ramadhan: Menjaga Stabilitas Harga
Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram, Sri Wahyunida, mengumumkan rencana tersebut pada Jumat, 7 Februari 2025. Kegiatan pasar rakyat ini akan berlangsung dalam dua gelombang, yaitu 11-13 Februari dan 18-20 Februari 2025. Langkah ini diambil sebagai antisipasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan.
Sekitar 30-35 distributor kebutuhan pokok dan barang penting di Kota Mataram akan berpartisipasi. Kerjasama juga terjalin dengan Dinas Pertanian melalui pasar tani, serta Bank Indonesia melalui program Kolaborasi Operasi Pasar Murah Keliling (Kopling).
Harga Lebih Terjangkau
Tujuan utama pasar rakyat ini adalah mendekatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Sri Wahyunida mencontohkan, harga cabai yang saat ini mencapai Rp60.000 per kilogram di pasar, diharapkan bisa turun di bawah Rp50.000 per kilogram di pasar rakyat. Demikian pula dengan bawang merah (Rp32.000/kg di pasar) yang ditargetkan bisa dijual sekitar Rp30.000 per kilogram atau bahkan lebih murah.
Harga telur dan kebutuhan pokok lainnya juga diharapkan mengalami penurunan. Pemerintah Kota Mataram berupaya keras untuk memastikan ketersediaan dan harga yang stabil bagi seluruh warga Mataram.
Ketersediaan Beras SPHP
Untuk ketersediaan beras, Disdag Kota Mataram telah berkoordinasi dengan Bulog NTB dan mengajukan permohonan penyediaan 2 ton beras SPHP (beras subsidi pemerintah) di setiap lokasi pasar rakyat. Namun, realisasi usulan tersebut masih belum pasti. Sebagai antisipasi, Disdag juga telah berkoordinasi dengan distributor beras lokal.
Langkah ini diambil sebagai antisipasi jika Bulog tidak dapat memenuhi kebutuhan beras SPHP akibat kebijakan penyetopan sementara dari pemerintah pusat. Prioritas utama adalah memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat Mataram selama bulan Ramadhan.
Antisipasi Lonjakan Permintaan
Pasar rakyat jelang Ramadhan ini bukanlah kegiatan terakhir. Disdag Kota Mataram berencana menggelar kegiatan serupa menjelang Idul Fitri 1446 H. Sri Wahyunida menjelaskan bahwa peningkatan permintaan kebutuhan pokok menjelang hari raya keagamaan merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mencegah kepanikan masyarakat.
Dengan adanya pasar rakyat ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang lebih terjangkau dan stok yang tercukupi. Pemerintah Kota Mataram berkomitmen untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi warganya.
Kerjasama Antar Instansi
Keberhasilan program pasar rakyat ini tak lepas dari kerjasama antar instansi terkait. Kolaborasi antara Disdag, Dinas Pertanian, Bank Indonesia, dan Bulog NTB menunjukkan sinergi yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Komitmen bersama ini memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat dan mencegah potensi gejolak harga.